jpnn.com - JAKARTA - Potongan video masa kesedihan Presiden Prabowo ditinggal pergi ayah tercinta Prof Sumitro Djojohadikusumo selamanya, muncul di media sosial bertepatan dengan peringatan Hari Ayah, 12 November.
Potongan video yang beredar merupakan arsip lama, antara lain diunggah laman media sosial IG Prabowo.archive.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Sebut Ayahnya Selalu Mendengungkan Ekonomi Kerakyatan
Prabowo terlihat tegar, meski kesedihan meliputi keluarga besar. Dia bahkan aktif mengurus jenazah ayahanda tercinta.
Prabowo tampak memandikan, memikul peti, memasukkan ke dalam mobil ambulans. Kemudian, menurunkan peti di rumah duka hingga membuka kembali peti jenazah.
BACA JUGA: Pilkada Berjalan Damai, Wamenag Puji Presiden Prabowo dan Polri
Tak hanya itu, Prabowo pun tampak sigap menyambut semua keluarga, tamu dan sahabat yang datang melayat.
Prof Sumitro Djojohadikusumo meninggal pada 9 Maret 2001 di usia 84 tahun.
BACA JUGA: Kementerian Transmigrasi Bertekad Ciptakan Ekonomi Baru di Setiap Kawasan
Beliau meninggal di Rumah Sakit Dharma Nugraha, Rawamangun, Jakarta Timur dan disemayamkan di rumah duka kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Dalam rekaman Prabowo mengatakan kepergian sang ayah meninggalkan kesan mendalam pada dirinya.
Terutama terkait pelajaran hidup dan pesan-pesan perjuangan membangun Indonesia yang disampaikan untuk diteruskan.
"Sebagai Bapak, saya hormat, beliau adalah seorang profesor yang cukup keras mendidik, nilai-nilai yang diperjuangkan adalah tentang kebangsaan, kerakyatan dan demokrasi," ujar Prabowo dalam potongan video.
Arsip video ini pun menuai komentar dari warganet. Mereka mendoakan almarhum Sumitro Djojohadikusumo dan merespons momen Prabowo yang ikut mengurus jenazah ayahnya.
"Saya rakyat biasa di Kalimantan Utara turut berduka cita atas wafatnya Bapak Sumitro (begawan Ekonomi indonesia) semoga almarhum ditempatkan disisi Alloh Yang Maha Agung. Amin," ujar salah seorang warganet Djoko Susilo.
Warganet lain atas nama Hendra Barbarosa juga menyampaikan hal senada. Dia bahkan menyatakan salut dengan sikap Prabowo yang turun langsung mengurus jenazah ayahnya.
"Terlihat sifat humanis Pak Prabowo, biasanya orang kaya agak enggan mengurus langsung jenazah keluarganya," kata Hendra.
Beberapa warganet lain menilai dari tayangan arsip yang ada terlihat benang merah Prabowo konsisten berjuang untuk rakyat.
Sementara warganet Rahmat Surya menyatakan pemimpin tidak dibentuk secara instan, tetapi tumbuh dengan arus kehidupan yang terus dihadapi. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang