Arsjad Rasjid Bertemu Pengurus Kadin DIY, Begini Tujuannya

Minggu, 23 Mei 2021 – 20:11 WIB
Calon Ketua Umum Kadin Indonesia Arsyad Rasjid (ASR) bersilaturahmi dengan Ketua Kadin DIY Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi (kanan) bersama pengurus Kadin DIY dan para pelaku usaha di Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta, Minggu (23/5). Foto: Dok. Kadin

jpnn.com, YOGYAKARTA - Calon ketua umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia Arsyad Rasjid (ASR) bertemu Ketua Kadin DIY GKR Mangkubumi, Minggu (23/5/2021).

ASR menyampaikan visi misi secara langsung di hadapan putri tertua Gubernur DIY Sri Sultan HB X tersebut dan pengurus serta anggota Kadin DIY yang hadir di Royal Ambarrukmo Hotel siang itu.

BACA JUGA: Arsjad Rasjid: Kadin Harus Menjadi Rumah Bersama Pengusaha

Selain meminta dukungan Kadin DIY, ASR memaparkan situasi yang dialami Indonesia saat ini.

Menurut dia, pengusaha kini berperan penting dalam membangkitkan perekonomian yang lumpuh akibat terpaan pandemi Covid.

BACA JUGA: Kadin: Terima Kasih, Pak Jokowi

ASR mengungkap, situasi pandemi memperparah perang ekonomi dunia meski seluruh negara mengalami kesulitan yang sama.

Namun, Indonesia memiliki daya tawar lebih tinggi karena memiliki lumbung pangan tersendiri yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

BACA JUGA: Menperin Agus Libatkan Kadin Dalam Pengembangan Industri Dalam Negeri

“Perang ekonomi, sudah terjadi bahkan sebelum dan apalagi setelah pandemi. Roda ekonomi semua negara setop. 1998-2008 krisis oke, tetapi sekarang, semua negara punya masalah. Tetapi tunggu dulu, Indonesia punya SDA kaya sekali, kita punya semuanya juga makanan pertanian, kelautan, kita negara archipelago,” ungkap Arsjad.

Menurut Arsjad, populasi Indonesia begitu besar 260 juta. Ditambah kita siap menyambut demografi, formula ini tak dimiliki negara lain.

Dia juga menyebut kemajuan teknologi informasi saat ini juga menjadi peluang besar bagi Indonesia yang menjadi negara potensial sumber daya alam. Seluruh piranti penggerak teknologi membutuhkan baterai yang mineralnya dihasilkan oleh Indonesia.

“Teknologi itu pasti pirantinya butuh baterai dan lain-lain. Boleh semua menciptakan teknologi tetapi apa yang bisa dilakukan tanpa mineralnya, dan kita punya mineralnya. Ini kekayaan yang negara lain tak punya,” ujar pria yang juga sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk ini.

Sementara terkait internal Kadin, ASR mengatakan perlunya perubahan pola pikir dari seluruh anggota baik di pusat maupun daerah.

ASR mengaku akan membuat Kadin layaknya sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki Kadin Daerah dan Asosiasi di dalamnya.

“Kadin ini sebagai perusahaan, pemegang sahamnya Kadin Daerah dan asosiasi,” ujar Arsjad.

Menurut dia, dengan pola pikir itu Kadin bisa memberikan deviden pada pemegang sahamnya dan tanpa mindset itu kultur dari Kadin Indonesia tak sesuai dengan yang dipikirkan.

“Kadin harus berkolaborasi dengan pemerintah, baik di pusat maupun daerah dan sekarang sudah berjalan, harus dioptimalkan ke depan,” tegas dia.

Selama ini, ASR melihat problematika di Kadin daerah yang seolah mati suri. Kadin di kabupaten/kota terutama luar Jawa, menurut dia hanya aktif ketika akan ikut serta dalam musyawarah nasional saja.

“Ini harapannya tidak terjadi lagi. Bagaimana kita bersama berupaya menciptakan makin banyak pengusaha di Indonesia, menaikkan level pengusaha dan bersinergi dengan pemerintah,” kata dia.

Dia berharap Kadin DIY mendukung langkah ini meski semua calon ketua ini baik. “Saya dan Anin (Anindya Bakrie, red) berteman baik dan sangat tahu kualitasnya, tetapi pada akhirnya kita harus memilih. Kami akan minta banyak masukan nantinya, siapa sosok yang akan menempati posisi-posisi penting, termasuk dari DIY ini di pusat,” pungkas Arsjad.

Sementara itu, Ketua Kadin DIY, GKR Mangkubumi sempat memberikan cinderamata secara langsung pada ASR berupa batik Yogyakarta. Keduanya juga sempat berfoto dalam acara yang dikemas dalam agenda makan siang santai tersebut.

GKR Mangkubumi sendiri menyampaikan Kadin DIY sepakat bahwasanya harus ada sinergi yang apik antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Apalagi, diketahui bahwa perusahaan letaknya di kabupaten/kota sehingga daerahlah yang paling tahu kondisi serta problematika dihadapi.

“Kami baru pertama kali bertemu, namun kami sepakat seperti yang disampaikan tadi misalnya untuk memajukan Kadin lebih baik dan sepakat berkolaborasi memajukan Kadin Kabupaten/Kota,” ujar Mangkubumi.

“Kalau kita bicara kewilayahan, yang punya perusahaan kan wilayah. Jadi, bagaimana wilayah diperkuat dan pendataan juga permasalahan ada di kabupaten/kota.”

Menurut dia, Kadin provinsi jadi fasilitator dan pusat jadi regulator. “Namun, siapa yang akan kami dukung, masih akan ada mekanisme nanti dan kita lihat saja,” ujar Mangkubumi.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler