jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengomentari soal Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) mendapatkan ancaman dari orang tidak dikenal yang ingin menghabisi kariernya.
ART sebelumnya mengaku orang yang diminta untuk menghabisi karier dan dirinya itu ialah oknum polisi.
BACA JUGA: Diancam Akan Dihabisi, ART Bakal Bertanya Langsung kepada Kapolri
Terkait hal tersebut, Reza mengatakan dua hal yang menyebabkan polisi berperilaku brutal.
"Pertama, keleluasaan untuk menggunakan diskresi, kedua, kebiasaan lembaga mengabaikan misconduct (kesalahan) oleh personel," kata Reza Indragiri kepada JPNN.com, Minggu (7/8).
BACA JUGA: Mahfud MD Dapat Info soal Irjen Ferdy Sambo, Singgung Istilah Cawe-Cawe
Reza menjelaskan apabila benar ada oknum polisi yang dilibatkan untuk menghabisi Abdul Rachman Thata, itu bisa disebut kejahatan terencana.
"Kombinasi antara penyalahgunaan kekuasaan dan brutalitas, dua bentuk police misconducts yang serius," ujar Reza.
BACA JUGA: AKP R Tabrak Mobil Dinas TNI AL, Ribut dengan Tentara, Begini Jadinya
"Ini juga bukan delik aduan. Artinya, polisi semestinya bekerja tanpa menunggu adanya laporan dari ART. Eksekutor, fasilitator, mastermind," sambungnya.
Reza menyebut persoalan makin serius jika ancaman tersebut ada karena berhubungan dengan kerja parlemen yang dijalankan ART.
"Semoga parlemen juga mengangkat masalah ini sebagai persoalan lembaga saat rapat dengan Kapolri," kata pakar penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu.
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha mengaku mendapatkan ancaman dari orang yang tidak dikenal yang ingin menghabisi kariernya.
Menurut Rachman, pengancaman itu diketahuinya dari oknum polisi yang diperintahkan untuk menghabisinya.
"Saya mendapatkan informasi dari polisi itu sendiri bahwa ada skenario dari orang tertentu yang mau menghabisi karir saya atau pun diri saya," kata dia, Sabtu (6/8).
BACA JUGA: Diancam Akan Dihabisi, ART Tegaskan Tak Merasa Gentar
Abdul Rachman mengaku belum membuat laporkan polisi atas dugaan pengancaman itu.
Dia mengaku ingin menanyakan langsung masalah itu kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya akan tanyakan langsung kepada Kapolri saat raker (rapat kerja, red)," kata Abdul Rachman Thaha saat dikonfirmasi pada Minggu. (cr1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dean Pahrevi