Arus Balik di Tanjung Perak Mencapai Puncak

Senin, 04 Agustus 2014 – 07:34 WIB

jpnn.com - SURABAYA – Arus balik melalui Pelabuhan Tanjung Perak mencapai puncaknya Minggu (3/8). Saking banyaknya calon penumpang yang menunggu kapal, sampai-sampai banyak yang tidak kebagian tempat duduk di ruang tunggu. Antrean panjang juga terjadi di loket pengecekan tiket.

Ya, angkutan kapal laut memang berbeda dengan angkutan bus atau kereta yang sudah mengalami puncak arus balik sehari sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena rata-rata penumpang kapal merupakan para buruh pabrik, kuli, dan pekerja perkebunan di luar Jawa sehingga tidak perlu terburu-buru kembali ke tempat kerja.

BACA JUGA: Tegal-Brebes 3 Jalur, Pantura Overload

’’Arus balik di pelabuhan itu memang berbeda dengan angkutan lain. Biasanya memang baru mulai balik H+6 dan H+7. Setelah Lebaran ketupat, baru banyak yang kembali. Wajarlah, kebanyakan mereka buruh perkebunan,’’ tutur Kepala Humas PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya Dhany R. Agustian.

Dhany menjelaskan, penumpukan penumpang di pelabuhan itu merupakan hal yang biasa. Sebab, kedatangan kapal tidak bisa diprediksi apakah tepat waktu atau tidak. ’’Kan mereka itu menempuh jalur laut. Jadi, harus melihat situasi dan kondisi juga. Kalau sandarnya terlambat ya sudah biasa,’’ imbuhnya.

BACA JUGA: Layani Arus Balik, Kapal Roro Beroperasi Hingga Malam

Dua kapal yang sedang bersandar kemarin adalah KM Gunung Dempo dan KM Leuser. Mereka baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Perak dengan membawa ribuan penumpang dan akan kembali berangkat dengan mengangkut ribuan orang dari Surabaya menuju beberapa daerah di Kalimantan. KM Gunung Dempo akan berlayar menuju Pontianak, Kalimantan Barat, sedangkan KM Leuser menuju Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. KM Gunung Dempo mampu menampung 1.587 penumpang dan KM Leuser berkapasitas 1.325 orang.

’’Kalau saya balik ke Pontianak masih nanti (beberapa hari lagi, Red), takutnya semakin padat lagi,’’ ungkap Hartono, salah seorang penumpang KM Gunung Dempo. Menurut dia, kebanyakan pekerja perkebunan sawit kembali ketika waktu mepet masuk kerja sehingga sering terjadi penumpukan penumpang di pelabuhan.

BACA JUGA: ABG Asal Jambi Diduga Digilir 5 Pemuda

’’Kami akan selalu memantau kondisi di lapangan. Sebab, kami tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada para penumpang kapal,’’ jelas Dhany. (ind/sep/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maag dan Pusing Paling Banyak Dikeluhkan Pemudik di Merak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler