jpnn.com - CIREBON - Jumlah pengguna jalan yang pada Sabtu (2/8) lalu sempat membuat jalur pantai utara (pantura) Pulau Jawa lumpuh beberapa jam, rupanya belum menjadi puncak arus balik tahun ini. Justru Minggu (3/8)arus balik lebih besar, sehingga membuat petugas Satlantas Polres Cirebon harus mengalihkan pemudik ke jalur alternatif lebih awal dari waktu biasanya.
Kemarin pengalihan arus sudah dilakukan pada pukul 11.00 WIB. Padahal, pada dua hari sebelumnya pengalihan baru dilakukan pada pukul 13.00 WIB.
BACA JUGA: Layani Arus Balik, Kapal Roro Beroperasi Hingga Malam
Kasat Lantas Polres Cirebon, AKP Wadi Sa’bani menjelaskan, arus lalu lintas yang datang dari arah Jawa Tengah lebih banyak karena petugas di wilayah Tegal dan Brebes memberlakukan satu jalur untuk contra flow (lawan arus) ke arah Jateng untuk mengurangi kemacetan. Sehingga, penumpukan kendaraan lebih cepat terjadi di wilayah Pantura Cirebon.
Oleh karena itu, Polres Cirebon harus memberlakukan pengalihan arus total selama tiga jam untuk mengurangi ekor antrean kendaraan yang menyemut dari Tegal Karang Palimanan hingga ke Plered. Pengalihan arus berlaku total baik untuk bus, kendaraan pribadi, sepeda motor maupun mobil angkutan umum, tak terkecuali pemudik arah Bandung.
BACA JUGA: ABG Asal Jambi Diduga Digilir 5 Pemuda
Semua pengguna jalan diwajibkan melintas di Jalan Kesunean, Jalan Benteng dan arus baru dipecah di pertigaan Jalan Cemara (pom bensin belakang Polres Cirebon Kota). Untuk pemudik dengan tujuan Bandung dibelokkan ke Jalan Cemara, sementara untuk tujuan Jakarta lanjut via Gunung Jati dan Karang Ampel.
“Kita lakukan pengalihan arus total, tak ada kendaraan yang lewat jalur utama selama tiga jam untuk mengurai penumpukan di Kabupaten Cirebon, semua lewat jalur alternatif,” ujarnya.
BACA JUGA: Maag dan Pusing Paling Banyak Dikeluhkan Pemudik di Merak
Usaha ini bukan tanpa kendala. Penumpukan juga terjadi di jalur alternatif tepatnya di Jalan Diponegoro karena para pemudik hampir menggunakan semua badan jalan sehingga lalin dari arah berlawanan tidak bergerak. Petugas pun harus melakukan normalisasi arus sekitar 30 menit sehingga lalu lintas kembali lancar dan semua kendaran pun bisa melaju dengan normal.
Data yang diterima Radar Cirebon (JPNN Group) dari Satlantas Polres Cirebon Kota menunjukkan peningkatan grafik jumlah kendaraan dalam tempo 3 jam dari pukul 06.00 hingga 09.00, terutama dari pengguna kendaraan roda dua yang menyentuh angka 17.690 unit, kendaraan pribadi 1.868 unit, bus 340 unit.
Sementara itu, di tiga jam selanjutnya angka tersebut hampir membengkak dua kali lipat. Tercatat kendaraan roda dua yang melintas sebanyak 30.116, mobil pribadi 2.781 unit dan bus 394 unit.
Sementara, data yang dicatat petugas Pos Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB pada H+6 Lebaran, kendaraan yang melintas menuju Jakarta mencapai 429.000 kendaraan. Meski demikian di sepanjang jalur pantura ribuan kendaraan roda dua dan roda empat terus memadati ruas jalan hingga H+6.
“Puncak arus balik diprediksi hari Minggu malam, tapi tidak terjadi kemacetan yang cukup panjang,” ujar Joehanda, petugas PAM di posko utama Lebaran Kecamatan Weru, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Minggu (3/8).
Menurutnya, puncak arus balik ini karena bertepatan dengan berakhirnya masa liburan anak sekolah dan libur kerja. Sehingga, tercatat ratusan ribu kendaraan baik roda dua dan roda empat per hari yang melintas dari arah Pantura menuju Jakarta.
“Untuk kalkulasi keseluruhan kendaraan akan dihitung hingga H+8 dan akan ditotalkan. Setiap tahun jumlah kendaraan mengalami peningkatan, apalagi kendaraan yang melintas didominasi ribuan kendaraan roda dua," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Siswa SMP Curi Tiga Motor
Redaktur : Tim Redaksi