Pilgub Jatim

Arus Balik Salafiyah, Dulu Dukung Khofifah, Kini Gus Ipul

Kamis, 31 Mei 2018 – 09:35 WIB
Gus Ipul (empat kiri) menghadiri silaturahmi di Banyuwangi. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) kawasan Banyuwangi dan sekitarnya berikrar mendukung dan memenangkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno atau Gus Ipul - Mbak Puti.

Dukungan disampaikan dalam pertemuan yang digelar di Banyuwangi, Rabu (30/5) malam. Turut hadir dalam pertemuan itu Nyai Djuwariyah Fawaid, istri dari almarhum KHR Fawaid Asad. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang sedang cuti untuk berkampanye juga hadir.

BACA JUGA: Surat Suara Ada yang Rusak

“Kami semua sudah sepakat mendukung Gus Ipul. Ini amanah para kiai, para ulama,” ujar Nyai Djuwariyah.

Ratusan santri senior dan alumnus Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo-Situbondo membacakan ikrar untuk bekerja tulus dan sepenuh hati memenangkan Gus Ipul. Tampak hadir di antaranya santri senior Mudzakkir Abdul Fattah, Muhammad Toha, dan Mustain.

BACA JUGA: Nutrisi Makmur! Solusi Gus Ipul-Puti Buat Kesehatan Ibu-Anak

“Jumlah alumnus Pesantren Salafiyah Syafiiyah di Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso ini puluhan ribu, belum termasuk keluarga dan simpatisan pondok. Khusus Banyuwangi ribuan. Sesuai amanat dan ikrar tersebut, kami semua siap memenangkan Gus Ipul,” ujar pengurus pondok, Masykuri.

Dia menyebut dukungan kali ini sebagai arus balik karena sebelumnya tokoh-tokoh pesantren tersebut selalu mendukung Khofifah Indar Parawansa dalam dua kali pemilihan gubernur sebelumnya yaitu pada 2008 dan 2013.

BACA JUGA: Ditemani Anas, Gus Ipul Temui Kelompok Perempuan Banyuwangi

Bupati Anas menambahkan, pencalonan Gus Ipul adalah amanat KHR Fawaid Asad, sebagaimana sering disampaikan Nyai Makkiyah Asad Syamsul Arifin. “Nyai Makkiyah juga selalu mengatakan, keputusan mendukung Gus Ipul adalah arahan Kiai Fawaid sebelum kiai meninggal,” ujar Anas.

Nyai Makkiyah adalah Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah sekaligus putri almarhum KHR Asad Syamsul Arifin, ulama berpengaruh NU yang juga pahlawan nasional. Dia adalah penyampai pesan (isyarah) berupa tongkat dari Syaichona Kholil Bangkalan untuk KH Hasyim Asy'ari, yang merupakan cikal bakal berdirinya NU.

“Daddi ampon tak osa ragu, atorragi dek sedajana kaluarga ben tantretan sedejeh ka angguy mele Gus Ipul alampa agi dhabuna para kyai (Jadi tidak usah ragu lagi, sampaikan ke keluarga dan semuanya untuk memilih Gus Ipul sesuai amanat para ulama),” kata Anas dalam bahasa Madura.

Pesantren Salafiyah Syafiiyah sendiri adalah salah satu pesantren besar dan berpengaruh di Jatim. Santri, alumnus, dan keluarganya tersebar dalam jumlah besar di berbagai daerah di Jatim.

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul berterima kasih atas mengalirnya dukungan dari santri, alumnus, dan simpatisan Pesantren Salafiyah Syafiiyah.

Dia bercerita selama sepuluh tahun terakhir menjadi wakil gubernur Jatim telah mendorong penguatan madrasah diniyah (madin). Jatim adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang mengalokasikan program dan dana khusus untuk madin.

“Keberadaan madrasah diniyah harus dipertahankan sampai kapanpun, untuk ikut menanamkan sikap keagamaan yang baik pada generasi bangsa,” ungkapnya.

Sebanyak 10.000 guru madin juga telah mendapatkan beasiswa kuliah. “Dan ini kami terus perluas ke depan dengan menambah insentif untuk ustaz/ustazah, para guru, dan hafiz/hafizah,” kata Gus Ipul. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Pantau Takjil dan Bantuan Ramadan dari Paslon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler