Arutmin Luncurkan Aplikasi SILANGKA

Kamis, 15 Agustus 2024 – 21:51 WIB
PT Arutmin Indonesia (Arutmin) meluncurkan aplikasi SILANGKA (Sistem Informasi Laporan Hewan Langka) bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup 2024. Foto dok Arutmin

jpnn.com, JAKARTA - PT Arutmin Indonesia (Arutmin) meluncurkan aplikasi SILANGKA (Sistem Informasi Laporan Hewan Langka) bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup 2024 beberapa waktu lalu, sekaligus sosialisasi kepada pemangku kepentingan di Dugan Camp.

Aplikasi berbasis Android ini berfungsi untuk meningkatkan partisipasi dan memudahkan masyarakat mengidentifikasi keberadaan hewan langka di sekitar mereka.

BACA JUGA: Menko Luhut: Semen Hijau SIG Mengubah Industri Konstruksi dan Indonesia

Dalam sosialisasi ini peserta yang terdiri dari kelompok konservasi, pelajar, aparat desa, LSM, dan pegiat sosial media diberikan pemahaman tentang bagaimana mengunduh dan menggunakan aplikasi SILANGKA.

Diharapkan mereka bisa menyebarkan aplikasi ini kepada orang-orang di sekitar mereka agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat memanfaatkan aplikasi untuk kelestarian satwa langka.

BACA JUGA: Tak Minta Ganti Rugi, GM Spring Air Ungkap Kondisi Remaja yang Jatuh dari Lantai 3 di Mal

“Peluncuran aplikasi SILANGKA ini langkah inovatif di era digital, yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat akan kelestarian lingkungan khususnya satwa langka di sekitar mereka,” ujar Ahmad Juaeni - Senakin Mine & NPLCT Manager.

Ahmad menuturkan sejak awal Arutmin memiliki komitmen besar terhadap pelestarian keanekaragaman hayati.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Salurkan Beasiswa Pendidikan Rp3,8 Miliar kepada Puluhan Siswa

"Kerja sama dilakukan dengan banyak pihak agar program ini bisa berjalan lancar, efektif dan berhasil dengan baik," tutur dia.

Pelestarian keanekaragaman hayati dilakukan Arutmin di area Tambang Senakin yang terletak di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

Di lokasi ini, ditemukan beberapa jenis satwa langka yang dilindungi di area sekitar Tambang Senakin.

Bahkan beberapa merupakan satwa endemik Kalimantan, seperti Lutung Dahi Putih (presbytis prontata), jenis monyet pemakan daun endemik Kalimantan.

Arutmin juga berkolaborasi dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan khususnya dalam pengawasan Cagar Alam Teluk Kelumpang, melaksanakan beberapa program untuk pelestarian lutung dahi putih dan masih banyak lagi.

Untuk memperbanyak literatur dan pemahaman tentang lutung dahi putih, maka diadakan kerja sama penelitian bersama perguruan tinggi.

Diharapkan karakteristik satwa langka bisa dipelajari untuk membuat beberapa program yang sesuai dalam pelestariannya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler