Aryanto Sutadi Dilarang Masuk Kantor KPK

Kamis, 01 Desember 2011 – 16:13 WIB
Foto: Firman/JPNN
JAKARTA - Anticorruption line: Aryanto Sutadi do not enterDemikian kalimat yang tertera dalam pita kuning

BACA JUGA: COP Sayangkan Belum Ada Pelaku yang Dipenjara

Pita mirip police line itu dipasang saling menyilang tepat dipintu masuk/keluar area steril gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dilingkari di badan pendemo.

Anticorruption line ini dipasang belasan aktivis dari berbagai LSM antikorupsi yang tergabung dalam Koalisi Pemantau Peradilan (KPP)
Diantaranya, Transparency International Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch, Indonesian Legal Rountable (ILR), Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), MaPPI FHUI, LeIP dan Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN).

Refky Saputra, aktivis ILR, mengatakan aksi yang dilakukan ini sebagai warning (peringatan) bagi Panitia Seleksi (Pansel) dan DPR yang sementara melakukan Fit and Propertest (FPT) bagi calon pimpinan (Capim) KPK.

"Sejauh ini kami melihat dari proses uji kelayakan, terdapat satu capim, yaitu Aryanto Sutadi, yang tidak layak menjadi pimpinan KPK

BACA JUGA: YLKI: Masyarakat Dukung Kawasan Dilarang Merokok

Banyak pernyataan yang dilontarkan sangat bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi," kata Refky, Kamis (1/12), usai aksi di KPK.

Refky membeberkan, setidaknya ada enam pernyataan Sutadi yang kontrofersial
Pertama, soal Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dinilai hanya membuat orang munafik

BACA JUGA: Polisi Sebut Ada Ormas Ayu Ting-Ting

Kedua, soal mentoleransi gratifikasi sebagai budaya bangsaDan, ketiga, soal penerimaan parcel yang tidak dikembalikan karena pengirim tidak mencantumkan alamatKemudian, tidak jujur mengakui berapa harta kekayaan dan soal dirinya saat masih menjabat di kepolisian juga punya pekerjaan sampingan sebagai konsultan di suatu perusahaan.

"Kami menyeruhkan agar DPR tidak memilih Aryanto Sutadi," desak Refky.

Ia juga menduga, dalam seleksi capim KPK banyak calon titipanIni dimungkinkan dengan terlalu dipaksakannya ada capim dari unsur kepolisian dan kejaksaan.

"Capim KPK yang memilik rekam jejak buruk sangat berbahayaKami akan sangat kecewa bila Aryanto Sutadi dipilih menjadi pimpinan KPK," tegasnya.

Sementara itu, Febrydiansyah dari ICW mengimbau, masyarakat turut mengawal proses seleksi capim KPK"KPK juga harus memantau dan memastikan tidak ada money politic dalam seleksiDan DPR harus komimen dengan pemberantasan korupsi dan tidak terjebak dengan transaksi politik demi melindungi diri, partai dan koleganya," pungkas Febry(fir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bintang Kejora Berkibar di Puncak Jaya dan Wamena


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler