AS Ancam Serang 52 Titik Sasaran, Pemerintah Iran Berang

Senin, 06 Januari 2020 – 06:00 WIB
Sidang parlemen Iran membahas konflik dengan Amerika Serikat, Minggu (5/1). Foto: EPA

jpnn.com, DUBAI - Pemerintah Iran berang. Mereka menganggap Donald Trump sebagai seorang teroris berdasi setelah Presiden AS itu mengancam menyerang 52 sasaran di Iran bila Tehran menyerang warga atau aset-aset AS dalam balas dendam atas terbunuhnya komandan militer Qassem Soleimani.

Saat AS dan Iran perang kata-kata, Uni Eropa, Inggris dan Oman mendesak kedua pihak berusaha menghentikan eskalasi krisis.

BACA JUGA: Politikus Iran: Insyaallah, Kami Bisa Menyerang Gedung Putih

Soleimani, komandan militer utama Irak, terbunuh pada Jumat lewat serangan pesawat nirawak AS saat dalam iring-iringan di lapangan udara Baghdad.

"Seperti ISIS. Seperti Hitler. Seperti Jenghiskhan! Mereka semuanya membenci budaya. Trump teroris berjas. Dia akan belajar sejarah segera bahwa tak seorang pun dapat menaklukkan bangsa dan budaya agung Iran," kata Menteri Telekomunikasi dan Informasi Mohammad Javad Azari-Jahromi dalam cuitannya, Minggu (5/1).

BACA JUGA: Amerika Bunuh Jenderal Iran, Pemberontak Yaman Ikut Murka

Soleimani adalah arsitek operasi militer dan bawah tanah luar negeri Iran dan memegang jabatan kepala Pasukan Pengawal Revolusi Quds. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat berjanji Iran akan mengupayakan balas dendam atas kematiannya.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak Menlu Iran lewat telepon pada Minggu untuk mendinginkan situasi dan mengundangnya ke Brussel buat membahas cara-cara melestarikan perjanjian nuklir tahun 2015 dengan Iran.

BACA JUGA: Tiongkok Usik Natuna, Pemerintah Didorong Tingkatkan Anggaran Militer

Penarikan diri AS dari perjanjian itu pada 2018 dan penerapan kembali sanksi terhadap Iran telah mencetuskan ketegangan baru setelah sempat reda sejenak.

Di Irak, banyak orang termasuk lawan-lawan Soleimani mengungkapkan amarah kepada Washington atas serangan yang menewaskannya dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis di wilayah Irak dan berpotensi menyeret negara mereka ke dalam perang. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler