AS Berdalih Opsi Militer Bukan untuk Gulingkan Assad

Rabu, 28 Agustus 2013 – 14:52 WIB

jpnn.com - WASHINGTON - Amerika Serikat dan sekutunya berdalih, jika opsi militer dilakukan di Suriah hal ini bukan untuk merubah rezim pemerintahan yang ada, namun menghentikan konflik berkepanjangan yang terjadi.

 

Para pejabat AS mengatakan pilihan yang dipertimbangkan Presiden Barack Obama berawal dari adanya serangan senjata kimia di Suriah, dan tidak bertujuan melakukan perubahan rezim. "Solusi militer ini untuk menghentikan konflik berkepanjangan ada," ungkap Juru bicara Gedung Putih Jay Carney, seperti dilansir xinhua (28/8).

BACA JUGA: Bebek Raksasa Sudah Matang di Sungai Huangpu

Washington dan sekutunya mempertimbangkan serangan militer terhadap Suriah menyusul dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Bashar Al-assad dalam serangan terhadap pinggiran Damaskus, ibukota Suriah, pada 21 Agustus, di mana sebanyak 1.300 orang dilaporkan tewas.

BACA JUGA: Putar Lagi Pidato Marthin Luther dengan Suara Dalai Lama

"Itu respon yang tepat untuk ini karena jelas melanggar norma-norma internasional. Namun kami tidak mempertimbangkan tentang perubahan rezim. Meski kami mendukung pihak oposisi," lanjutnya.

Pemerintahan Obama telah menyerukan penggulingan Presiden Bashar al-Assad untuk membuat jalan bagi transisi politik di negaranya. Konflik antara pemerintah dan pasukan oposisi telah berlangsung selama lebih dari dua tahun dan menewaskan lebih dari 100 ribu orang.

BACA JUGA: Tentara Elektronik Suriah Tumbangkan Website New York Times dan Twitter

"Dan itu adalah keyakinan kami bahwa masa depan Suriah tidak dapat menyertakan Assad berkuasa," sambungnya.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf juga menekankan bahwa pemerintah tidak memikirkan tindakan yang ditujukan untuk perubahan rezim Suriah. "Tidak seperti itu, ini respon penggunaan senjata kimia," katanya.

The Washington Post mengatakan Obama sedang menimbang serangan militer terbatas terhadap Suriah baik dalam lingkup dan durasi. Serangan seperti itu, mungkin akan berlangsung tidak lebih dari dua hari dan melibatkan rudal jelajah laut yang diluncurkan atau mungkin pesawat pembom, dengan fokus pada sasaran militer.

Pemerintah Suriah dan oposisi saling menyalahkan satu sama lain atas dugaan serangan kimia, sementara penyelidik PBB telah turun guna mengumpulkan bukti. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Rencanakan Serang Suriah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler