Meski mendukung langkah Korsel membawa kasus itu ke DK PBB, menurut Hillary, AS tidak ingin perang pecah lagi di Semenanjung Korea
BACA JUGA: Ketika Semenanjung Korea Memanas Lagi
Oleh karena itu katanya, AS tengah berusaha menengahi konflik yang melibatkan salah satu sekutu dekatnya di Asia tersebutHillary mengatakan, dirinya tengah berkonsultasi intensif dengan para pejabat Tiongkok, terkait dengan kasus tenggelamnya kapal Cheonan akibat rudal Korut tersebut
BACA JUGA: Indonesia Tak Mau Akui Reklamasi Singapura
Sebab, selama ini Tiongkok merupakan sekutu terdekat KorutTiongkok yang hingga kemarin masih memihak Korut pun, menurut istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu, juga tidak mendukung aksi provokatif sekutunya tersebut
BACA JUGA: Si Orang Sesat jadi Pahlawan
Tapi, Hillary tidak berani memastikan dukungan Negeri Panda itu menyangkut tuntutan Korsel agar DK PBB menjatuhkan sanksiSebagai salah satu anggota tetap DK PBB, suara Tiongkok jelas sangat penting."Saya bisa katakan bahwa Tiongkok pun menyadari situasi sulit yang tengah kami hadapi di Semenanjung KoreaMereka juga memahami reaksi Korsel atas keadaan ini," lanjut Hillary.
Namun sementara itu, Korut sendiri tetap berusaha meyakinkan Tiongkok dan masyarakat internasional bahwa reaksi Korsel berlebihanPyongyang juga menuding Seoul telah merekayasa bukti dan hasil temuan tim multinasional (dalam penyelidikan tenggelamnya Cheonan, Red).
Sebelumnya, Hillary menegaskan bahwa Washington akan selalu berada di belakang KorselJika langkah damai lewat DK PBB tidak membuahkan hasil, Washington katanya pula, siap mendukung langkah lain yang bakal ditempuh SeoulTermasuk, jika sekutunya itu memilih opsi militer, seperti yang dideklarasikan Presiden Korsel Lee Myung-bak kemarin(hep/c2/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taliban Ledakkan Mata-mata AS
Redaktur : Tim Redaksi