Menurut seorang pejabat, yang tak mau disebutkan identitasnya sebelum keputusan soal itu diambil, paket penyelamatan (bailout) senilai USD 700 miliar yang disetujui Kongres pekan lalu memungkinkan Depkeu AS menginjeksikan dana segar pada institusi finansial
BACA JUGA: Bapepam Meningkatkan Porsi Saham Buyback Perseroan
''Sebagai ganti, pemerintah akan mendapat kepemilikan saham di institusi itu,'' katanya seperti dikutip Associated Press kemarin (9/10).Pejabat itu menyebut, kewenangan dan kekuasaan baru sesuai UU sedang dipertimbangkan
BACA JUGA: Anggaran Rp 100 Triliun Nganggur
Pendekatan ini didukung sejumlah kalangan
BACA JUGA: Indonesia Butuh Perbaikan Iklim dan Insentif
Schumer beralasan, injeksi dana segar ke bank-bank AS yang ingin berpartisipasi dalam program itu akan menjadi langkah efektif dalam memperkuat neraca keuangan dan bisa kembali mengucurkan pinjamanPara pembayar pajak juga diuntungkan karena pemerintah akan menerima saham (ekuitas) dari bank sebagai imbalan dalam menyediakan modal''Ide ini paling tidak bakal melengkapi rencana pemerintah membeli aset-aset yang bermasalah dan bisa menjadi yang paling menjanjikan di antara semua stratagi cara Menkeu Paulson,'' kata Schummer
Keputusan injeksi dana langsung pada institusi keuangan dengan imbalan kepemilikan saham bakal mirip dengan paket penyelamatan yang diumumkan Inggris Rabu (8/10)
Kepada wartawan, Menkeu Paulson menyatakan, Depkeu AS bergerak cepat mengimplementasikan paket penyelamatan USD 700 miliarSecara spesifik dia menyebut kajian untuk mendukung permodalan bank''Kami akan menggunakan semua perangkat hingga mencapai efektivitas maksimum, termasuk memperkuat kapital institusi keuangan pada semua skala,'' ujar Paulson dalam jump pers Rabu (8/10)(AP/ina/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Berharap BEI Segera Buka Lagi
Redaktur : Tim Redaksi