BACA JUGA: Medvedev Setia Mobil Klasik, Rekening Ibu Negara Kosong
Berdasar data yang diperoleh Associated Press, pemerintah AS mengklaim berhasil mencegah lebih dari 350 tersangka yang terkait jaringan Al Qaidah dan kelompok teroris lain masuk ke negaranya melalui penerbangan komersial sejak akhir 2009.Keberadaan aturan keamanan lebih ketat, yang diberlakukan setelah terjadi percobaan peledakan sebuah pesawat terbang di AS pada Natal 2009, membuktikan bahwa ancaman terhadap keamanan Negeri Paman Sam itu masih serius
Sebelumnya, para penumpang pesawat komersial harus melepaskan sepatu, membatasi jumlah sampo dalam tas bawaan, dan melewati tahap penggeledahan
BACA JUGA: Prancis Tangkap Pemakai Cadar
Kendati begitu, ratusan orang asing yang diduga tahu atau terkait dengan terorisme lolos dari pemeriksaan dan masuk ke wilayah AS setiap tahunBACA JUGA: Nego dengan Pembajak Bisa Berbulan-bulan
Kepada para petugas imigrasi, mereka biasanya mengaku terbang ke AS untuk kepentingan legal, seperti liburan atau urusan bisnis.Praktik dan standar keamanan di negeri Presiden Barack Obama itu berubah lebih ketat setelah seseorang yang mengaku sebagai anggota Al Qaidah dari Nigeria dituding hendak meledakkan diri dalam penerbangan pesawat menuju Detroit pada Natal 2009Sejak saat itulah, perusahaan penerbangan menolak menerbangkan penumpang ke AS kalau mereka masuk dalam daftar cekalDaftar itu berisi orang-orang yang dianggap sebagai ancaman terhadap penerbangan.
Saat ini, sebelum pesawat dari maskapai penerbangan internasional terbang hendak menuju AS, pemerintah negeri adidaya tersebut akan lebih dulu memeriksa nama penumpangMereka akan dicocokkan dengan daftar panjang orang yang diduga mendanai Al Qaidah maupun orang yang pernah mengikuti pelatihan militer meski tidak dianggap ancaman bagi penerbanganBegitu penumpang selesai dicocokkan dengan daftar itu, pesawat diizinkan terbangJika penumpang ditemukan dalam daftar cekal saat pesawat sudah terbang, dia akan diperiksa dan mungkin ditolak masuk ke wilayah AS begitu pesawat tersebut mendarat.
"Karena para teroris terus beradaptasi dan mengubah pendekatan mereka, kita juga harus menyesuaikan diri," ujar Senator Jay Rockefeller, Demokrat West Virginia, kepada Associated PressKetika rapat dengar pendapat senat sesaat setelah percobaan serangan teroris pada Natal 2009, Rockefeller memberikan perhatian besar perihal pengelompokan dalam daftar orang-orang yang diawasi.
Ratusan orang yang terkait Al Qaidah, kelompok militan Hamas di Palestina, Lashkar-e-Taiba, dan jaringan teroris lain telah dilarang untuk naik pesawat terbang dengan tujuan AS setelah diberlakukannya peraturan baru tersebutDaftar itu termasuk mereka yang disebut oleh AS pernah dapat pelatihan senjata, rekrutmen anggota, dan melakukan perlawanan terhadap militer ASSatu kelompok lain yang dicekal adalah mereka yang diyakini intelijen AS sengaja menjual senjata untuk tujuan terorisme.
Salah satu kasus yang muncul setelah pemberlakuan peraturan tersebut terjadi pada Januari laluSaat itu, seorang pria Jordania memesan tiket pesawat dari Kota Amman dengan tujuan ChicagoDia dinilai sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS sehingga Deplu AS akhirnya mencabut visanyaNamanya masuk daftar orang yang diawasi, tetapi tidak termasuk dalam daftar dilarang terbang.
Setelah petugas Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan AS (Customs and Border Protection atau CBP) melakukan pemeriksaan rutin, pria tersebut kemudian dilarang terbangSebelum ada perubahan peraturan, dia mungkin bisa mendarat di ChicagoTetapi, dia mungkin akan dihentikan petugas imigrasi dan harus menjalani pemeriksaan, serta kemudian dipulangkan ke negeri asalnya.
Setelah percobaan serangan Natal, ada sekitar 30 ribu nama atau orang yang masuk daftar dilarang terbang ke ASAda pula daftar orang dekat dari mereka yang harus menjalani pemeriksaan ekstra di bandaraSelain itu, daftar mereka yang diawasi berisi sekitar 450 ribu nama yang diduga atau diyakini sebagai ancaman terhadap keamanan nasional karena terkait dengan kelompok teroris.
Sebagian besar yang ada dalam daftar diawasi itu adalah orang asingTetapi, sekitar 6 ribu di antaranya merupakan warga negara ASWarga Amerika yang tidak dianggap sebagai ancaman atas penerbangan, tetapi masuk dalam daftar pengawasan terror secara otomatis dilarang terbang ke AS(AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Pantai Gading Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi