jpnn.com, AMERIKA SERIKAT - Kasus COVID-19 meningkat di Jerman dan Denmark.
Menghadapi kondisi tersebut, Amerika Serikat sampai mengeluarkan seruan.
BACA JUGA: Puluhan Guru dan Siswa Positif Covid-19, PTM Terpaksa Dihentikan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyarankan warganya tidak bepergian ke Jerman dan Denmark.
CDC meningkatkan status peringatan perjalanannya ke tingkat empat atau sangat tinggi untuk kedua negara Eropa itu dan memberi tahu warga Amerika agar menghindari perjalanan ke Jerman dan Denmark.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Merajalela di Jerman, Ini Penyebabnya
Departemen Luar Negeri AS juga mengeluarkan imbauan paralel (dengan CDC) untuk warga 'tidak bepergian' ke Jerman dan Denmark.
CDC mencantumkan sekitar 75 negara tujuan di seluruh dunia dalam daftar status peringatan perjalanan level empat.
BACA JUGA: Presiden Jokowi dan Yusril Bertemu Bahas Hal Penting
Banyak negara Eropa masuk dalam daftar itu termasuk Austria, Inggris, Belgia, Yunani, Norwegia, Swiss, Rumania, Irlandia, dan Republik Ceko.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada para pemimpin partai konservatif bahwa langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan penyebaran virus corona di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa itu tidak cukup.
Merkel mengatakan tindakan yang lebih tegas perlu dilakukan.
Demikian diberitakan Reuters pada Senin.
Jumlah kasus COVID-19 di Jerman telah melonjak, terutama di antara warga lansia yang telah menerima dua suntikan pertama vaksin COVID-19 pada awal 2021, dan di antara anak-anak yang tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi.
Pada awal November, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara-negara Eropa harus berupaya lebih keras untuk mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut saat jumlah kematian dan kasus baru melonjak.
Tingkat penularan saat ini di 53 negara Eropa menjadi keprihatinan besar.
"Jumlah kasus baru mendekati tingkat rekor serta diperburuk oleh varian virus Delta yang lebih menular," ujar Hans Kluge dari WHO memperingatkan.
"Harus mengubah taktik, dari bereaksi terhadap lonjakan COVID-19, menjadi pencegahan sejak awal," katanya.
Jerman telah memutuskan membatasi sebagian besar kegiatan publik di area-area di mana rumah sakit dipenuhi pasien COVID-19.
Tetangga Jerman, Austria, pada Senin memberlakukan penguncian (lockdown) penuh setelah mengumumkan beberapa pembatasan baru pekan lalu.
Penjabat Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada Jumat (19/11) memperingatkan bahwa Jerman kemungkinan akan mengikuti langkah Austria itu.
CDC AS secara terpisah menurunkan status imbauan perjalanan COVID-19 dari level empat menjadi level tiga atau rendah untuk Israel, Aruba, Kepulauan Virgin AS, Curacao, dan Guadeloupe.(Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang