AS Mengancam, Pasukan Elite Iran Malah Pamer Rudal

Minggu, 05 Februari 2017 – 07:48 WIB
Salah satu rudal milik Iran yang digeber dalam latihan militer. Foto: AP

jpnn.com - jpnn.com -Iran menggelar latihan militer di Provinsi Semnan mulai Sabtu (4/2) kemarin. Dalam latihan tersebut Islamic Revolution Guards Corps (IRGC/Garda Revolusi Iran) akan menguji coba berbagai varian sistem rudal buatan dalam negeri, radar, pusat komando dan kontrol, serta sistem perang cyber.

Aksi ini dicap sebagai respons bahwa pemerintah Iran tak gentar atas sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS). ’’Manuver ini bertujuan mendemonstrasikan kesiapan Iran untuk menghadapi ancaman dan sanksi yang menghina dari AS,’’ tulis pihak Garda Revolusi di website-nya, Jumat (3/2).

BACA JUGA: Melania Bakal Bikin Trump Kesepian di Gedung Putih

Namun, rudal yang akan mereka gunakan untuk berlatih adalah yang memiliki jarak terpendek. Yaitu, 75 kilometer. Rudal itu berbeda dengan yang mereka uji coba pada Minggu lalu (29/1). Yakni, rudal jarak menengah yang mampu mencapai jarak 2 ribu kilometer. Rudal tersebut mampu menjangkau Israel maupun basis militer AS di negara-negara Teluk.

Gara-gara uji coba rudal menengah itu, AS kembali menjatuhkan sanksi terhadap Iran. Departemen Keuangan AS memasukkan 13 individu dan 12 lembaga dalam daftar hitam. Mereka adalah orang-orang yang dituding terlibat dalam proyek misil balistik Iran. Itu merupakan hukuman pertama yang dijatuhkan pemerintah AS di bawah Donald Trump ke Negeri Para Mullah tersebut.

BACA JUGA: Panas! Iran Tak Gentar dengan Peringatan Keras AS

Sanksi terbaru itu tidak berimbas pada orang-orang maupun perusahaan yang hukumannya telah dicabut sebagai bagian dari kesepakatan nuklir Iran, AS, dan lima negara adidaya lainnya. Kesepakatan terbaru antara perusahaan AS dan Iran juga tidak akan berimbas. Misalnya, kesepakatan pembelian pesawat Boeing.

Hanya selang beberapa jam setelah sanksi tersebut dijatuhkan, Menteri Pertahanan AS James Mattis menyebut Iran sebagai negara tunggal yang memberikan dukungan terbesar di dunia terhadap terorisme. Iran yang berang berjanji melakukan pembalasan.

BACA JUGA: Jaksa Agung Dipecat, Direktur Imigrasi Diganti, Next?

’’Sebagai respons terhadap kebijakan baru dari AS dan sebagai tindakan perlawanan, Iran akan memberlakukan pembatasan secara hukum untuk beberapa penduduk dan perusahaan AS yang memiliki peranan dalam menciptakan serta mendukung kelompok teroris ekstrem di wilayah ini,’’ ujar pihak Kementerian Luar Negeri Iran.

Nama-nama orang yang akan dimasukkan daftar hitam oleh Iran tersebut akan diungkapkan di kemudian hari. (reuters/afp/sha/c15/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes Meluas, Donald Trump Cuek


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler