Sebagaimana diberitakan The Guardian, Jumat (24/7) pagi WIB, Menlu Rusia menyatakan bahwa negerinya akan "mengambil langkah tegas" guna mencegah Georgia mengembangkan lagi kemampuan militernya
BACA JUGA: Arab Larang Manula Naik Haji
Sang menteri juga menegaskan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan ulang segala hubungan dengan pihak (negara) lain yang membantu Georgia terkait hal ituPeringatan keras dari Moskow ini muncul setelah mendengar sejumlah pejabat AS mengklaim bahwa Mikhail Saakashvili, Presiden Georgia, telah meminta Biden untuk membantu membangun kembali militer Georgia
BACA JUGA: Ronaldo Bintangi Film Kemanusiaan
Seperti diketahui, aktivitas militer negeri bekas pecahan Uni Soviet itu bisa dikatakan berhenti pasca kekalahan telak mereka dalam bentrok terakhir tahun lalu dengan Rusia.Biden sendiri, dalam kunjungannya ke Georgia selama beberapa hari ini, telah menegaskan sikap AS bahwa mereka akan mendukung penuh integritas wilayah Georgia serta keinginan negeri itu untuk bergabung dengan NATO
Sang Wapres juga menambahkan bahwa AS tidak akan mengakui keberadaan kaum pemberontak republikan Georgia yang di-back up Moskow
BACA JUGA: Baya Sudah Bisa Pulang
Lebih jauh, dalam salah satu sesi kunjungannya itu, Biden juga sempat menceritakan kenangannya saat berkunjung terakhir kali ke Georgia tahun lalu di era konflik, di tengah-tengah bom Rusia yang berjatuhan."Tidak seperti sekarang, berdiri di (gedung) parlemen, saya (waktu itu) duduk di atap sebuah restoran bersama Presiden Saakashvili, sementara pasukan artileri menembakkan senapan dan pesawat tempur terbang berdesingan di angkasa malam," tuturnya.
Menariknya, pemerintah AS sendiri sebenarnya kini tengah dalam pembicaraan penting dengan pihak Rusia, terkait soal kesepakatan baru pengurangan senjata nuklir strategisPembicaraan ini dilakukan menyusul kunjungan Barack Obama ke Moskow dua pekan laluAS juga tengah berusaha merangkul Rusia untuk masalah Iran, serta mengharapkan bantuan logistik untuk pasukannya di Afghanistan(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Bin Laden, Anaknya pun Jadi?
Redaktur : Tim Redaksi