AS Stop Sadap Angela Merkel

Perintah Barack Obama sejak Pertengahan Tahun

Selasa, 29 Oktober 2013 – 11:00 WIB

jpnn.com - WASHINGTON - Gedung Putih akhirnya menjawab pertanyaan media seputar aksi penyadapan Badan Keamanan Nasional (NSA) atas Jerman. Kemarin (28/10) Washington menegaskan bahwa Presiden Barack Obama sudah memerintah NSA untuk berhenti menyadap telepon genggam Kanselir Jerman Angela Merkel sejak pertengahan tahun.

"Begitu Gedung Putih mengetahui aksi penyadapan itu, presiden langsung menghentikan aktivitas NSA tersebut," kata seorang sumber pemerintahan kepada harian Wall Street Journal.

BACA JUGA: Pemerkosa Hanya Disuruh Potong Rumput

Dalam wawancara tersebut, sumber yang merahasiakan identitasnya itu menegaskan bahwa Obama baru mengetahui soal penyadapan terhadap Merkel pada pertengahan tahun.

Jubir NSA Vanee Vines menyebut berita yang disebarluaskan mingguan Bild am Sonntag tentang Obama dan Sekjen NSA Keith Alexander tidak benar. Akhir pekan lalu media Jerman itu menyatakan bahwa Obama dan Alexander membahas penyadapan terhadap Merkel pada 2010. Dalam laporannya, Bild am Sonntag mengaku mendapatkan informasi tersebut dari seorang pejabat intelijen AS.

BACA JUGA: Tabrakan di Tiananmen, Lima Orang Tewas

Kemarin Vines membantah keras laporan tersebut. "Pada 2010 Alexander dan Presiden Obama sama sekali tidak membahas aktivitas intelijen asing yang melibatkan praktik penyadapan terhadap Kanselir Jerman Merkel," paparnya. Dia menegaskan bahwa berita tentang pertemuan Alexander dan Obama tentang Merkel merupakan kebohongan belaka.

Selain Merkel, menurut The Guardian, NSA atas sepengetahuan Obama juga menyadap telepon sedikitnya 34 pemimpin dunia yang lain. Kemarin Wall Street Journal menyebut praktik yang menuai kecaman dari negara-negara sahabat tersebut sudah dihentikan. "Beberapa program (penyadapan) lain juga sudah dijadwalkan untuk berhenti, tapi memang masih berlangsung," terang Wall Street Journal.

BACA JUGA: G4S Security Dituding Siksa Tahanan di Afsel

Sumber Wall Street Journal mengatakan bahwa NSA memiliki berbagai teknik penyadapan. Karena itu, tidak mungkin NSA menjelaskan setiap teknik tersebut kepada Obama. "Presiden mengetahui poin-poin penting aksi intelijen NSA dan memberikan restu kepada sejumlah misi prioritas. Tapi, para pejabat di bawah presidenlah yang menentukan detailnya," lanjut harian tersebut.

Dalam edisinya kemarin, Wall Street Journal menjelaskan bahwa detail aktivitas penyadapan itu dirancang khusus oleh NSA. "Semua itu diatur sendiri oleh NSA. Presiden tidak tahu detailnya," tegas pejabat tersebut.

Namun, begitu misi rahasia NSA itu terkuak, presidenlah yang harus bertanggung jawab. Padahal, menurut pejabat tersebut, menghentikan suatu misi intelijen bukan perkara mudah.

Bersamaan dengan itu, media Spanyol mengungkap fakta baru terkait dengan misi spionase NSA. Kemarin harian El Mundo melaporkan bahwa NSA telah menyadap sekitar 60 juta telepon di Spanyol. Kabarnya, aktivitas penyadapan tersebut berlangsung sebulan. Dalam dokumen bertajuk Spanyol-30 Hari Terakhir itu, NSA menguping pembicaraan warga.

El Mundo menulis bahwa NSA melakukan misi penyadapan di Spanyol pada 10 Desember 2012 sampai 8 Januari 2013. "NSA memantau nomor telepon dan lama pembicaraan. Tapi, mereka tidak merekam perbincangan yang terjadi," terang surat kabar tersebut. Kemarin Kementerian Luar Negeri Spanyol memanggil Duta Besar AS James Costos untuk dimintai keterangan. (AP/AFP/BBC/hep/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Dituding Setujui Aksi Penyadapan NSA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler