jpnn.com, PALEMBANG - Kekalahan Sriwijaya FC dari Persib Bandung dan Barito Putera belum mengakhiri perjuangan untuk menjauh dari zona degradasi.
Masih ada peluang untuk pulang ke rumah dengan kepala tegak di akhir musim. Caranya, harus mau memenangkan pertandingan. Terutama saat menjamu PSM Makassar di Gelora Sriwijaya Jakabaring, besok (17/9).
BACA JUGA: Hartono Akui Kualitas Pemain Inti dan Cadangan SFC Beda Jauh
PSM memang sedang naik daun memasuki putaran kedua Liga 1. Mereka belum tersentuh kekalahan. Bahkan sebulan saja mereka bisa menambah 14 poin.
Sementara Sriwijaya FC sejak putaran kedua hanya mampu memproduksi tujuh poin dari enam laga setelah dua kali menang, sekali imbang, dan dua kali tumbang.
BACA JUGA: Ultah ke-64, Pendekar Cisadane Bertekad Lolos ke Liga 1
Tapi, semua masih bisa terjadi dalam perjuangan 90 menit di lapangan hijau. Apalagi, sejarah pertemuan Sriwijaya FC dengan PSM Makasaar masih memihak tim berjuluk Laskar Wong Koto.
Dalam tiga kali pertemuan di Gelora Sriwijaya Jakabaring, pada Indonesia Soccer Championship 2016, Indonesia Super League 2009/2010, dan Indonesia Super League 2008/2009, Sriwijaya FC masih unggul. Dalam laga itu, skuat Jakabaring belum sekalipun kalah dari PSM.
BACA JUGA: Sisa 11 Laga Lagi, Sriwijaya FC Jangan Menyerah!
Ketiga laga itu berakhir kemenangan untuk Sriwijaya FC 1-0 pada 2016, keunggulan 2-0 pada musim 2009/2010, dan imbang 0-0 pada 2008/2009. Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan sangat percaya bahwa Yu Hyun Koo dkk masih bisa menghadirkan kemenangan bagi Sriwijaya FC.
Sekaligus memberikan kebahagiaan kepada pendukungnya yang telah memberikan support setiap main di Jakabaring saat Sriwijaya FC menjamu PSM. Asal, pemain mau menjalankan instruksi dengan benar sepanjang pertandingan.
"Saya masih yakin pemain bisa diandalkan untuk memenangkan pertandingan. Mereka harus mau main disiplin marking, memiliki mental menang, dan kerja keras hingga akhir pertandingan," jelas Pelatih Hartono Ruslan, Jumat (15/9).
Hartono mengingatkan, kekalahan dari Barito Putera karena anak asuhnya lemah dalam marking lawan. Imbasnya, penyerang lawan dengan leluasa memainkan bola dan mensetting serangan untuk cetak gol.
Kiper Sriwijaya FC Teja Paku Alam pun terpaksa memungut bola dari kalanya dua kali. "Harus pressing. Pressing saat mereka mendapatkan bola jangan biarkan setiap pemain leluasa kembangkan permainan," ucapnya.
Hartono menegaskan, permainan spartan penuh tenaga itu harus bisa diterapkan selama 90 menit permainan. Dia yakin Yu Hyun Koo dkk bisa memenuhi ekspektasinya. Ini karena secara kekuatan fisik, para pemain bisa bertarung sampai 90 menit dengan permainan full pressing.
"Asal pemain mau bermain efektif, mengalirkan bola dan tidak banyak-banyak bersama bola, saya yakin pemain bisa main menekan sepanjang pertandingan sehingga bisa menghadirkan kemenangan," tukasnya. (kmd/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yanto Basna Kembali Memperkuat Sriwijaya FC
Redaktur & Reporter : Budi