jpnn.com, KIEV - Kementerian Dalam Negeri Ukraina menerbitkan melalui berbagai saluran komunikasi sebuah instruksi bagi warga sipilnya untuk menyiapkan bom molotov dan melemparkannya ke tank atau kendaraan militer Rusia.
Bom molotov atau molotov cocktail bukan barang langka di Ukraina sejak Rusia menginvasi.
BACA JUGA: Usir Pasukan Putin, 2 Pria Ukraina Kencing di Tank Rusia
Ribuan warga sipil Ukraina mempersenjatai diri dengan bom molotov.
Media-media di Ukraina ikut menginformasikan, membagikan infografis tentang sasaran yang paling tepat untuk bom molotov. Jika itu tank, di bagian mana yang paling rentan berdampak kena serangan bom molotov, dan sebagainya.
BACA JUGA: Tiongkok dan Rusia Kian Mesra, Ini Buktinya
"Selama perang Soviet-Finlandia pada 1939, tentara Finlandia melawan tank dengan botol-botol itu," bunyi imbauan pemerintah Ukrania kepada warganya, tentang bahan peledak buatan sendiri itu.
Bom molotov adalah bahan peledak buatan sendiri yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar dalam wadah kaca tebal seperti botol anggur, wiski atau sampanye.
BACA JUGA: Gapki Ungkap Faktor Kelangkaan Minyak Goreng, Tak Disangka
Dengan peledak itu, warga sipil Ukraina telah membantu menjaga kota-kota utama negara itu, seperti Kiev atau Kharkiv, tetap di bawah kendali mereka.
Kenapa bom itu disebut molotov?
Nama bahan peledak rakitan itu berasal dari mantan petinggi Union of Soviet Socialist Republics (USSR) atau Uni Soviet bernama Vyacheslav Mikhailovich Molotov.
Molotov adalah menteri luar negeri Uni Soviet dan bagian dari faksi Bolshevik dari Partai Sosial Demokrat Rusia, yang kemudian menjadi Partai Komunis Uni Soviet.
Dia adalah kawan Vladimir Lenin dan Joseph Stalin dalam revolusi 1917 dan kemudian memegang berbagai posisi di dalam partai.
Pada November 1939, setelah pemerintah Nazi menginvasi Polandia, Soviet memasuki Finlandia, yang kemudian dikenal sebagai Perang Musim Dingin.
Pada konflik itulah bom molotov terkenal.
Menurut artikel BBC, ulasan buku "A Frozen Hell: Perang Musim Dingin Rusia-Finlandia tahun 1939-1940", oleh sejarawan William Trotter, menyoroti mengapa tentara dan rakyat Finlandia mengimprovisasi nama bom rakitan mereka dengan menyebutnya molotov cocktail.
Bom molotov digunakan pejuang Finlandia menahan invasi Uni Soviet dan lumayan ampuh terutama untuk menjebak dan merusak tank Uni Soviet.
Ledakan dan api yang dipicu bom molotov itu memaksa awak tank Uni Soviet keluar. Di luar tank, tentara Uni Soviet menghadapi dua ancaman sekaligus, yakni tembakan pasukan Finlandia dan musim dingin yang ganas.
Bom molotov awalnya adalah gurauan atau sindiran dari rakyat-pejuang Finlandia terhadap serangan udara Uni Soviet yang menjatuhkan bom di wilayah mereka.
Rakyat Finlandia saat itu menyebut bom-bom itu adalah "roti tangkup Molotov".
Dalam setiap siaran propagandanya, Molotov mengatakan Uni Soviet tidak pernah menjatuhkan bom di Finlandia, tetapi hanya memberikan bantuan makanan.
Untuk melengkapi "roti tangkup Molotov" tadi, rakyat Finlandia menambahkan atau menandingi dengan bom botol, kesannya sebagai "cocktail" pelengkap hidangan.
Dari sana melekat bom molotov. (mc/wk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek