Dari seribu murid sekolah dasar yang disurvei di Australia, seperempatnya mengaku tidak tahu asal-usul mentega dan keju. Di sisi lain, kebanyakan orangtua murid khawatir anak-anak mereka lebih memilih makanan olahan dibandingkan bahan makanan segar.

Demikian hasil survei yang dilakukan sebuah lembaga pendidikan bidang makanan di Australia yang bernama Stephanie Alexander Kitchen Garden Foundation. Disebutkan pula bahwa hampir separuh orangtua tidak yakin anaknya bisa merebus telur.

BACA JUGA: 1 Dari 3 Balita di Australia Alami Gangguan Tidur

"Tiga dari lima orangtua murid yakin bahwa anak-anak mereka tidak tahu caranya memanggang kentang," ujar koki Stephanie Alexander kepada ABC, Kamis (10/3/2016).
Stephanie Alexander.

Dalam survei yang didukung Medibank itu, juga mengungkapkan bahwa anak-anak yang rajin membantu orangtuanya berbelanja ke pasar atau supermaket, jauh lebih besar peluangnya untuk mengetahui asal-usul bahan makanan serta bagaimana dibudidayakan.

BACA JUGA: Kota Darwin di Kawasan Australia Utara Kebagian Melihat Gerhana Matahari

Menurut Stephanie, hasil survei ini kembali menunjukkan pentingnya pendidikan di bidang makanan bagi anak-anak sejak dini.

"Materi pendidikan bidang makanan yang sifatnya menyenangkan pada jenjang pendidikan dasar atau sebelumnya sangat kurang," katanya.

BACA JUGA: Permintaan Susu Mentah Meningkat di Inggris, Berpotensi Jadi Lahan Bisnis Baru

"Bagi saya kita seperti menyangkali fakta bahwa kita perlu mengubah cara masyarakat memilih bahan makanan mereka," tambahnya.

Pendidikan bidang makanan

Pendidikan bidang makanan yang dimulai sejak kanak-kanak, kata Stephanie, memiliki dampak positif yang lebih luas daripada sekadar urusan dapur dan kebun.

"Hampir semua yang dipelajari anak-anak di kebun dan di dapur bisa dikaitkan dengan kurikulum pendidikan mereka secara umum," katanya.

"Kebanyakan anak-anak ini menganggap bahwa makanan mereka itu berasal dari kemasan dan botolan atau dari kulkas," kata Stephanie lagi.

"Padahal cerita di balik itu, sekali anak-anak ini mendengarnya, maka mereka akan tertarik dan ikut berpikir tentang dampak lingkungannya," katanya.

Menurut Stephanie Alexander, hanya sekitar 10 persen dari sekolah dasar di seluruh Australia yang mengajarkan pendidikan di bidang makanan.

Salah satunya adalah SD Stanmore Public School, yang menerapkan program kebun dapur bagi murid-muridnya.

Kepala sekolah Fran Larkin mengatakan program ini berdampak positif bagi murid-muridnya serta masyarakat sekitar.

Fran Larkin menjelaskan para orangtua murid turut terlibat membangun kebun sekolah serta dapur di SD tersebut, serta warga sekitar pun aktif membantu.


Stephanie Alexander, tokoh pendidikan bidang makanan di Australia.

 

Menurut dia murid-muridnya kini mulai mengembangkan kebiasaan menghargai makanan serta asal-usul bahan makanan tersebut.

"Di perkotaan, saat tinggal di kawasan padat atau di apartemen, sangat sulit untuk mendapat wawasan asal-usul bahan makanan," katanya.

Sementara Stephanie menambahkan, program pendidikan makanan yang menyenangkan bisa diterapkan di seluruh Australia.

"Mimpi saya adalah menjadikan pendidikan makanan ini sebagai pelajaran wajib di jenjang pendidikan dasar. Hal ini butuh dukungan pemerintah," ujarnya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Barat Mulai Kembangkan Pengendalian Hama Menggunakan Drone

Berita Terkait