jpnn.com, JAKARTA - Kinerja positif BNI Syariah mengalami pertumbuhan positif sepanjang 2016 lalu.
Anak usaha BNI itu membukukan laba sebesar Rp 277,37 miliar.
BACA JUGA: BNI Syariah Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Jumlah itu meningkat 21,38 persen dibandingkan Desember 2015 yang sebesar Rp 228,52 miliar.
Kenaikan laba didukung oleh komposisi rasio dana murah (CASA) yang meningkat 47,63 persen.
BACA JUGA: 3 Besar BPR Syariah Pemilik Aset Terbanyak di Indonesia
Sementara itu, efisiensi penurunan biaya operasional (BOPO) menjadi 87,67 persen.
Sedangkan dana pihak ketiga meningkat sebesar Rp 24,23 triliun.
BACA JUGA: Payung Hukum Bisnis Syariah Makin Kuat
Angka itu tumbuh 25,41 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp19,32 triliun.
Dari segi aset, BNI Syariah terus mengalami pergerakan positif.
Pada Desember 2016, aset BNI Syariah sebesar 28,31 triliun.
Angka tersebut naik 23,01 persen dari posisi Desember 2015 yang sebesar Rp 23,01 triliun.
Hal itu didukung dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 20,49 triliun yang terbagi menjadi empat segmen.
Yakni, ritel produktif dan komersial sebesar Rp 8 triliun, pembiayaan konsumer (Rp 10,91 triliun), pembiayaan mikro (Rp 1,20 triliun), dan hasanah card (Rp 367,59 miliar).
BNI Syariah juga tetap menjaga kualitas pembiayaan (NPF) di bawah tiga persen.
Akhir 2016 lalu, market share BNI Syariah terhadap industri perbankan syariah sebesar 7,94 persen.
BNI Syariah juga berhasil memberi kontribusi laba sebesar 13,23 persen. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bunga KPR Tinggi, Nasabah Takeover ke Bank Syariah
Redaktur & Reporter : Ragil