jpnn.com, JAKARTA - Aset badan usaha milik negara (BUMN) berkembang pesat dalam 20 tahun.
Pada 1998 silam, total aset BUMN sebesar Rp 438 triliun. Sementara itu, total laba terakumulasi mencapai Rp 14 triliun.
BACA JUGA: BUMN Tersangka, Tito Sarankan Menteri Rini Segera Temui KPK
”Tahun lalu, aset telah mencapai Rp 7.212 triliun dengan laba Rp 189 triliun," tutur Menteri BUMN Rini Soemarno, Sabtu (14/4).
Menurut Rini, BUMN terus bersinergi dengan mengusung misi BUMN Hadir Untuk Negeri dalam 3,5 tahun terakhir.
BACA JUGA: 12 BUMN Telan Kerugian Rp 5,2 Triliun
Banyak langkah telah dilakukan untuk memberi pengabdian terbaik bagi Indonesia.
Di antaranya melalui program pembangunan infrastruktur, keadilan sosial, ekonomi kerakyatan, pengembangan energi terbarukan, dan holding BUMN.
BACA JUGA: Bu Rini: Tugas PLN dan Kementerian BUMN Menjadi Lebih Mudah
Semua langkah itu ditempuh untuk menjadikan BUMN semakin kuat dan lincah.
”Sehingga mampu bersaing secara global dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia,” ujar Rini.
Adapun program pembangunan infrastruktur dijalankan melalui program peningkatan rasio elektrifikasi.
Sementara itu, program ekonomi kerakyatan dilakukan melalui beberapa cara.
Misalnya, pengembangan balkondes di Borobudur, Rumah Kreatif BUMN (RKB) dengan jumlah UMKM terdaftar mencapai 480 ribu, dan Mekaar dengan nasabah mencapai 2,7 juta.
"Untuk mendogkrak nilai tambah dan efisiensi, telah dibentuk holding BUMN perkebunan, holding BUMN semen, holding industri pertambangan, dan holding BUMN migas,” imbuh Rini. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontrak Baru PT PP Kuartal I 2018 Tembus Rp 9,5 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil