Aset Terduga Teroris ini Sangat Fantastis, Begini Perinciannya

Rabu, 03 November 2021 – 18:58 WIB
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan. ANTARA/Laily Rahmawaty/am.

jpnn.com, JAKARTA - Aset tiga tersangka teroris yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri di Lampung, sangat fantastis.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan, aset ketiganya banyak berupa tanah dan bangunan.

BACA JUGA: Langgar Etik Berat, Penyelenggara Pemilu ini Dipecat

Ketiganya diduga anggota Jamaah Islamiyah (JI).

"Tiga anggota JI yang ditangkap itu memiliki aset yang cukup banyak, cukup besar di Lampung, berupa tanah, berupa bangunan," ujar Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/11).

BACA JUGA: Ribuan Personel TNI Polri Kembali Dikerahkan Buru Sisa Kelompok yang Masuk DPO ini

Ketiga anggota JI yang ditangkap tersebut berinisial SU (61), S (59), dan DRS (46).

Ketiganya merupakan pengurus yayasan amal LAZ BM ABA yang digunakan oleh kelompok JI untuk menggalang dana melalui program jihad global.

BACA JUGA: Waspada, Jumlah Pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kembali Bertambah

Dia menyebut aset ketiga anggota JI tersebut tersebar di beberapa tempat.

Antara lain, Bandar Lampung, di Pesawaran, di Pringsewu, Tanggamus dan beberapa tempat lainnya.

"Ini merupakan aset dari yayasan amal tersebut yang merupakan aset dana," katanya.

Menurut Ramadhan, penyidik Densus 88 Polri masih menyelidiki aset-aset para tersangka terduga teroris tersebut apakah berasal dari penggalangan dana atau bersumber dari yang lain.

JI disebut mengumpulkan dana antara melalui iuran wajib dari anggota, kotak amal dan bantuan dari beberapa JI lainnya.

"Jadi, sumbernya macam-macam, tentu mereka mengelola secara ekonomi bahwa uang itu bisa diputar untuk kegiatan-kegiatan," katanya.

Tim Densus 88 Antiteror Polri telah mengungkap sejumlah yayasan amal yang digunakan kelompok JI untuk mengumpulkan dana.

Yakni, Syam Organizer dan LAM BM ABA. Yayasan ini memiliki beberapa cabang, antara lain di Jakarta, Lampung, Medan dan Yogyakarta.

Ramadhan mengatakan penggalangan dana tersebut merupakan sebuah kebutuhan organisasi JI untuk pengaderan atau menyiapkan kader-kader dari generasi JI yang bernama program Jihad Global.

Dana yang terkumpul dari penggalangan dana tersebut untuk mengirim kader-kader JI ke sejumlah negara yang merupakan sasarannya, seperti negara konflik Syria, Irak dan Afghanistan.

Pengiriman kader ini, kata Ramadhan, untuk melatih secara nyata kader-kader JI di lapangan, meningkatkan kemampuan pasukan tempur dari anggota JI dan meningkatkan kemampuan militer dari anggota kelompok teroris tersebut.

"Selain itu, tujuan dari program Jihad Global ini merupakan tujuan membangun, menjalin hubungan, atau menjalin silaturahmi."

"Kemudian, membangun afiliasi dengan kelompok radikal yang ada di negara konflik."

"Jadi, negara konflik Syria, Afghanistan, jadi terjalinlah hubungan antarkelompok tersebut di negara konflik," katanya.

Ramadhan juga mengatakan anggota JI menggalang dana agar bisa mendanai aksi terorisme di Indonesia.

Selain itu, untuk mendanai rekan-rekan teroris yang merupakan buronan atau masuk daftar pencarian orang (DPO).

"Tentu DPO ini tidak bisa bekerja termasuk mereka yang mendanai. Jadi, JI merupakan jaringan yang luas di Indonesia," pungkas Ramadhan.(Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler