Asia - Afrika Jadi Tujuan Investasi Global

Rabu, 22 April 2015 – 10:08 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Arus investasi global 2014, merujuk data World Investment Report, turun 8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meski begitu, negara-negara ekonomi berkembang, termasuk Asia-Afrika, mencatat foreign direct investment (FDI) lebih dari USD 700 miliar atau sekitar 56 persen dari total investasi global.

Menyikapi hal itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, negara-negara Asia-Afrika harus memperkuat kerja sama investasi untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. ''Marilah kita manfaatkan momentum yang baik ini untuk memperkuat kerja sama investasi,'' ujarnya dalam forum Asian Africa Business Summit (AABS) 2015 kemarin (21/4).

BACA JUGA: Marzuki Alie Yakin SBY Penuhi Janji

Menurut Franky, berdasar data yang didukung laporan Financial Times tersebut, tiga di antara empat global FDI dalam lima tahun terakhir mengalir ke negara-negara Asia-Afrika. Hal itu menunjukkan bahwa posisi negara-negara Asia-Afrika sangat diperhitungkan dalam perekonomian dunia.

Berdasar data Financial Times, total investasi langsung antarnegara Asia-Afrika pada periode 2010-2014 hanya 35 persen dari total arus investasi global. ''Padahal, dengan potensi besar yang dimiliki, seharusnya negara-negara Asia-Afrika dapat saling mengeksplorasi peluang yang ada dan menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan,'' papar Franky.

BACA JUGA: BG Wakapolri? Suara Rakyat Sudah Dilempar ke Keranjang Sampah

Sementara itu, menurut data BKPM, investasi negara-negara Asia-Afrika selama 2010-2014 mencapai USD 58,58 miliar. Perinciannya, USD 55,56 miliar investasi negara-negara Asia dan USD 3,01 miliar negara-negara Afrika. Sektor utama investasi negara Afrika mencakup industri makanan, perkebunan, pariwisata, dan konstruksi.

Sementara itu, sektor utama investasi negara Asia mencakup transportasi dan telekomunikasi, industri makanan, pertanian dan perkebunan, serta industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronika. ''Pemerintah Indonesia akan terus mendorong investasi di sektor ini hingga kontribusinya 55,5 persen pada 2019 nanti,'' katanya.

BACA JUGA: 21 Kepala Negara Hadir di Peringatan KAA di JCC

Pulau Jawa masih menjadi pilihan utama lokasi investasi dari negara-negara tersebut. Meski begitu, pihaknya akan terus mendorong agar luar Jawa juga mampu menjadi tujuan investasi negara-negara Asia-Afrika. (ken/c15/oki) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiri KAA, PM Bangladesh Buru-buru Pulang ke Negaranya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler