jpnn.com, SUMSEL - Provinsi Sumatera Selatan tak bisa kerja sendiri dalam membangun dan memajukan daerah. Butuh dukungan seluruh kabupaten/kota dan sharing bersama untuk mewujudkannya.
Baik itu persoalan infrastruktur, pertanian (lumbung pangan), pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lain. Selaras dengan tema Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2017 bahwa “Indonesia Harus Kerja Bersama”.
BACA JUGA: Jelang Asian Games 2018, Palembang Butuh 2 Ribu LO
Apalagi 2018, Pemprov punya target besar. Sasaran makro pembangunan Sumsel harus bisa memacu pertumbuhan ekonomi di level 5,54 persen. Sedangkan di semester I, 2017 Sumsel hanya mampu growth 5,19 persen.
Lalu Indeks Gini ditarget 0,34, inflasi 4 persen, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 69,26 dari 2016 sebesar 68,24. Penduduk miskin dan pengangguran terbuka masing-masing turun 12,87 persen dan 3,70 persen.
BACA JUGA: Tamu Hotel Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Mandi
Nah, untuk mencapai itu, Gubernur Ir H Alex Noerdin menjelaskan pembangunan Sumsel tak hanya terpusat di Kota Palembang, tapi harus merata ke seluruh daerah.
“Ke-17 kabupaten/kota kita bangun. Sebab 2018 mempunyai posisi strategis karena tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. Visi yang harus diupayakan bersama adalah Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju, dan Berdaya Saing Internasional,” ujar Alex.
BACA JUGA: Pemkot Siap Kucurkan Dana untuk Penambahan Bentang Fly Over MBK
Kata Alex, dalam pelaksanaannya perlu dukungan seluruh pemda memajukan daerah masing-masing. Baik itu menggunakan dana APBD kabupaten/kota, sharing dengan provinsi, maupun APBN.
“Jika pemda bersinergi, maka target RPJMD bukan suatu yang sulit. Momentum semangat itu bisa kita kuatkan kembali pada Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus,” terangnya.
Sebab di hari bersejarah itu, bisa menjadi tolok ukur kerja sama membangun daerah. Alex mengaku optimis Sumsel ke depan.
“Walaupun (ekonomi) masih kekurangan, namun tetap on the track. Inflasi masih terjaga, berbagai pembangunan infrastruktur menjadi modal utama. Jadi saya optimis pembangunan Sumsel akan terus maju dan berkembang,” sebutnya.
Alex menyangkal jika pembangunan strategis justru banyak di Palembang. “Kalau pun terlihat seperti itu karena Palembang bakal menjadi tuan rumah Asian Games 2018 jadi seolah pembangunan terpusat,” imbuhnya.
Namun itu juga ada multiplier effect bagi daerah. Event internasional itu tugas berat, apalagi hari ini (17/8) adalah satu tahun penyelenggaraan pesta olahraga bangsa-bangsa Asia.
“Waktu setahun itu sangat singkat, namun di tengah kesulitan global Sumsel tetap survive,” ucapnya. Makanya sekarang dikebut pembangunan infrastruktur penopang dan venue.
Selain Palembang, sebutnya, proyek strategis juga masuk ke daerah. Contoh pembangunan rel ganda kereta api Kertapati-Baturaja dengan pagu Rp772,7 miliar itu, kini realisasinya penyerapannya Rp180,77 miliar (23,4 persen). Lalu ada proyek pembangunan jaringan irigasi permukaan, Bendungan Komering Tigadihaji, dan lainnya.
Lanjut Alex, memperhatikan hasil evaluasi dan capaian pembangunan Sumsel tahun 2016, proyeksi 2017, dan prioritas pembangunan Sumsel 2018 adalah provinsi olahraga, pembangunan lingkungan berbasis landscape, peningkatan investasi, pengembangan usaha, dan pariwisata.
Kemudian penanggulangan kemiskinan, infrastruktur dan konektivitas, pendidikan, kesehatan untuk semua, perumahan dan permukiman, stabilitas keamanan dan ketertiban serta kedaulatan pangan.
“Saya berharap RKPD (Rencana Pembangunan Tahunan Daerah) Sumsel 2018 menjadi pedoman kita bersama menyinergikan rencana pembangunan baik di jajaran Pemprov Sumsel, kabupaten/kota, maupun lintas wilayah,” ujarnya. Dengan begitu arah pembangunan Sumsel satu tujuan. (tim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kabar Baik Bagi Wajib Pajak yang Memiliki Piutang PBB
Redaktur & Reporter : Budi