jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Wacana pengembang fly over depan Mal Boemi Kedaton (MBK) untuk mengindahkan keinginan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mendapat dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung.
Ya, pemkot menyatakan bakal menyanggupi segala bentuk kebutuhan pengembang dalam proses pembangunan fly over. Termasuk membengkaknya anggaran yang dibutuhkan. ’’Yang penting kita sudah mengantongi izin dari pusat (Kemenpupera, Red). Desainnya memang benar akan dibuat lebih memanjang. Jadi nanti kita addendum-kan,” ujar Sekretaris Kota (Sekkot) Bandarlampung Badri Tamam kemarin.
BACA JUGA: Ini Kabar Baik Bagi Wajib Pajak yang Memiliki Piutang PBB
Penambahan panjang ini bertujuan untuk menurunkan kelandaian dari enam persen menjadi lima persen. Dalam hal ini pihaknya sudah mengetahui akan ada penambahan biaya dan lokasi yang digunakan.
Dalam waktu dekat ini, Pemkot berencana menghadap PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) guna membicarakan bertambahnya dana pembangunan fly over tersebut.
BACA JUGA: Apes, Penjambret Jatuh dari Motor Lalu Diamuk Massa, Remuk
Sayang, Badri tak menyebut secara jelas apakah pemkot akan meminta penambahan dana ke PT SMI atau sebatas berkonsultasi terkait solusi paling tepat.
Selanjutnya, pembahasan tersebut akan dibawa ke pihak ketiga, dalam hal ini PT Dewanto Cipta Karya. ’’Pada dasarnya sudah saling mengetahui. Hanya saja belum dibicarakan lebih serius,” lanjut dia.
BACA JUGA: Pelaku Curanmor Didor Dua Kali Lantaran Hendak Tembak Kapolsek
Untuk saat ini, proses perizinan sudah sampai pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Palembang Direktorat Jenderal Bina Marga. Untuk kemudian diteruskan ke Kemenpupera.
Meski kerap kali terpaksa dihentikan, pihaknya yakin proyek ini selesai sesuai waktu ditetapkan. Ya, Badri tetap meminta pihak ketiga untuk mengebut pembangunan proyek.
Diketahui, desain fly over MBK nantinya ada sedikit perubahan. Saat dihubungi via ponsel, Sutarno selaku pelaksana lapangan PT Dewanto Cipta Karya menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan informasi adanya penambahan panjang.
Untuk di Jl. Teuku Umar akan ditambah sembilan meter. Sementara di Jl. Z.A. Pagar Alam akan ditambah panjangnya menjadi 105 meter. Total dari semula panjang fly over yang hanya 368 meter bakal menjadi 482 meter.
’’Kalau di Jl. Teuku Umar ditambah sembilan meter itu untuk lebih melandaikan lagi jalannya. Tidak ada tinggi yang diturunkan, hanya di Jl. Z.A. Pagaralam saja. Pird yang sudah jadi tetap bisa digunakan,” lanjut dia.
Terkait biaya, Sutarno belum bisa memberikan informasi. Menurutnya itu lebih menjadi urusan pusat dan pemkot. ’’Yang jelas bertambah,” ungkapnya.
Di sisi lain pihaknya mengaku telah mendapat mandat untuk kembali memulai pekerjaan proyek yang sempat terhenti selama satu pekan. Pihaknya akan semaksimal mungkin mengejar target pembangunan yang sudah berulangkali terpaksa dihentikan itu. ’’Kami akan menambah tenaga dan waktu pengerjaannya,” ungkap Sutarno. (rma/c1/sur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Driver Ojek Online Dibegal, Modusnya Begini, Tolong Waspada...
Redaktur & Reporter : Budi