jpnn.com - JAKARTA - Rally kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya terhenti. Pada penutupan perdagangan kemarin IHSG turun 19,539 poin (0,398 persen) ke level 4.888,735. Sedangkan indeks LQ45 berkurang 5,33 poin (0,64 persen) ke 825,80.
Perdagangan berlangsung cukup ramai dengan frekuensi 197.743 kali sebanyak 4,736 miliar lembar senilai Rp 5,023 triliun. Sekitar 161 saham naik, 126 turun, dan 213 stagnan. Meski banyak saham naik, IHSG tak kuasa menahan tekanan setelah investor asing melakukan aksi jual pada saham unggulan. Penjualan bersih investor asing (foreign net sell) tercatat Rp 206,9 miliar.
Aksi jual investor asing terjadi saat nilai tukar rupiah kembali melemah. Rupiah terkoreksi ke Rp 11.963 per dolar Amerika Serikat (USD) dibandingkan Rp 11.854 per USD pada penutupan sebelumnya (kurs tengah BI).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menyatakan, pada hari ini IHSG diprediksi bergerak di kisaran 4.871"4.921. "Technical correction atau kita sebut koreksi wajar terjadi hari ini (kemarin) setelah IHSG tiga hari berturut-turut menguat," ujarnya kemarin.
William menyebut, koreksi kemarin sebagai proses menarik nafas sesaat setelah melakukan rally tiga hari berturut turut dengan capital inflow di atas Rp 1 triliun sejak awal pekan dibanding capital outflow Rp 200 miliar. "Hal ini masih menunjukkan bahwa gerakan naik dari IHSG masih berlanjut selama tidak menjebol support 4.871. Jika support tersebut jebol, maka gerakan naik IHSG akan tertahan dengan timeframe yang lebih panjang," ulasnya.
Dengan penurunan tipis kemarin, IHSG masih berada di dekat jalur uptrend jangka pendek. Target resistance saat ini berada pada level 4.921 sebagai target terdekat. Bursa Asia pada perdagangan kemarin ditutup beragam. Indeks Straits Times menanjak 9,24 poin (0,28 persen) ke 3.273,15. Indeks Nikkei 225 turun 21,68 poin (0,14 persen) ke 15.348,29. Indeks Hang Seng melemah 18,18 poin (0,08 persen) ke 23.531,44. Indeks Composite Shanghai melejit 3,81 poin (0,19 persen) ke 2.063,23. (gen/oki)
BACA JUGA: Pasar Ekspor Bioethanol Menjanjikan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Aset BUMN Menggantung, Dahlan Prediksi Rp 50 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi