Asistensi Ekspor yang Gencar Dilakukan Bea Cukai Membuahkan Hasil, Ini Buktinya

Kamis, 01 Desember 2022 – 21:21 WIB
Petugas Bea Cukai mengawasi proses ekspor yang dilakukan para pelaku usaha. Selain itu, asistensi juga gencar dilakukan instansi tersebut dalam mendukung pelaku usaha agar dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, MALUKU - Bea Cukai terus mendukung pelaku usaha di Indonesia agar dapat memasarkan produknya ke luar negeri.

Pelayanan terhadap ekspor secara konsisten diberikan Bea Cukai sebagai salah satu upaya mendorong program pemulihan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Tegakkan Ketentuan Kepabeanan, Bea Cukai & Sejumlah Pihak Bersinergi dalam Pengawasan

PT Wahana Lestari Investama merupakan salah satu perusahaan yang rutin melakukan ekspor dari Opin Seram Utara, Maluku.

Bea Cukai Ambon selaku unit yang mengawasi kegiatan tersebut juga gencar mengasistensi proses ekspor yang dilakukan perusahaan itu pada akhir November lalu.

BACA JUGA: Jangan Sampai Tertipu! Ini Modus & Ciri-Ciri Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai

Perusahaan ini mengekspor udang vannmei ke China sebanyak 1.300 ton dengan total devisa negara yang dihasilakn mencapai Rp 92 miliar.

Di wilayah Jawa Timur, Bea Cukai Juanda turut hadir dalam pelepasan ekspor perdana yang dilakukan PT Charoen Pokphand Jaya Farm.

BACA JUGA: Dorong Pelaku UMKM Ekspor, Bea Cukai Gelar Sosialisasi dan Koordinasi di 3 Wilayah Ini

Ekspor dilakukan terhadap 85.850 ekor anak ayam berumur sehari (DOC) jenis petelur dengan tujuan Singapura.

Nilai dari ekspor tersebut ditaksir mencapai Rp 1,449 miliar.

“Ekspor oleh PT Charoen Pokphand Jaya Farm berhasil dilaksanakan berkat asistensi dari Bea Cukai Juanda, yang bekerja sama dengan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya,” ujar Hatta Wardhana, Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan, Kamis (1/12).

Hatta menyampaikan Bea Cukai sebagai fasilitator perdagangan internasional berkolaborasi dengan instansi terkait guna memberikan dukungan terhadap kegiatan ekspor.

Kepala Badan Karantina Pertanian Ir Bambang menambahkan saat ini permohonan pemeriksaan karantina dan pemberitahuan pabean impor dapat dilakukan melalui sistem Indonesia National Single Window (INSW) dan pemeriksaan fisik bersama (joint inspection) Karantina dan Bea Cukai sesuai dengan manajemen risiko yang telah ditetapkan dan ke depannya akan diterapkan metode SSM dalam kegiatan ekspor.

Sementara itu, UMKM binaan Bea Cukai Tasikmalaya memasarkan produknya berupa sandal anyaman mendong ke Thailand.

Pelepasan ekspor perdana ke Negeri Gajah Putih tersebut berlangsung di Gudang CV Mendong Jaya, Purbaratu, Kota Tasikmalaya, pada Senin (28/11).

Owner CV Mendong Jaya Zaenal Muttaqin mengatakan perusahaannya mengekspor produknya sebanyak 34 koli dengan jumlah 8 ribu pasang sandal anyaman dengan total nilai ekspor USD 6000 atau setara Rp 90 jutaan ke Thailand.

"Sebelumnya pernah langsung ke Korea produk sandal juga, tetapi cara pembeliaanya adalah ex-work kurang lebih 5 bulan yang lalu, jadi ini ekspor perdana atas nama perusahaan kami," kata Zaenal.

Hatta menambahkan pelepasan ekspor perdana ini menjadi langkah awal mengenalkan produk UMKM di pasar internasional, sekaligus sebagai dukungan untuk kinerja ekspor nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa pemulihan pandemi.

Dia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membuka realisasi ekspor produk UMKM lain ke depannya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler