Asnan, Tukang Becak Pemilik Rp 48 Juta di Kresek

Sabtu, 24 Maret 2018 – 04:59 WIB
Tukang becak bekerja keras untuk menabung. Foto: JPG/Pojok Pitu

jpnn.com, SURABAYA - USIA lanjut dan tubuh renta tidak membuat dia putus asa mencapai mimpi. Asnan, tukang becak yang ditemukan memiliki tabungan Rp 48 juta di kotak becaknya itu, ingin punya warung kecil.

Modalnya kumpulkan dari keringat mengayuh becak setiap hari.

BACA JUGA: Sandi akan Latih Pebecak Agar Melayani Wisatawan dengan Baik

Galih Adi Prasetyo

---
Kulit keriput membungkus tulang tua Asnan. Begitu jelas susunan tulang dan cekungan di dadanya.

BACA JUGA: Penarik Becak di Kota Bekasi Hijrah ke Jakarta

Kedua matanya tak lagi awas. Bahkan, mata kirinya sudah berwarna putih pucat.

Tak bisa lagi untuk melihat. Umur yang sudah menyentuh kepala tujuh membuat Asnan hanya bisa bekerja seadanya.

BACA JUGA: Jelang Pernikahan Kahiyang Ayu, Tukang Becak Dites Kesehatan

Betis dengan otot yang terlihat itu mengayuh pedal becak lusuh. Dari situlah Asnan mendapat uang untuk menyambung hidup.

Bukan hanya urusan perut. Keinginan Asnan untuk memiliki usaha sendiri juga diwujudkan dari mengayuh becak.

Dia ingin sekali memiliki sebuah warung atau toko kelontong. Penghasilan mengayuh becak yang tak menentu dia kumpulkan.

Saat dirasa sudah banyak, dia menggulung uang itu dengan karet. Lalu, menyimpannya dalam kresek. Uang itu diletakkan di kotak bawah kemudi becak.

Becak tersebut merangkap rumah bagi Asnan. Tempat duduk selebar 1 meter dari busa itu berubah menjadi tempat tidur saat sepi penumpang. ''Saya juga jadi pelayan (tukang antar barang, Red) di bank daerah Gubeng," katanya.

Terkadang Asnan tidur di bangku sebuah toko kelontong tempat dia biasa mangkal, Jalan Tambaksari, Kecamatan Tambaksari.

"Tidur di toko Pak Suwaji," ujarnya.

Biasanya Asnan dimintai tolong untuk mengantarkan berkas atau barang dari sebuah bank.

Dari sana dia mendapat penghasilan tambahan. "Ngantarnya ya pakai becak," katanya.

Asnan kini semestinya bisa menikmati hasil kerja kerasnya sekaligus mewujudkan cita-citanya untuk memiliki warung.

Namun, sakit keburu datang kepadanya. Sejak Kamis sore (22/3) dia terbaring di RSUD dr Soetomo karena sakit.

Tanpa baju melekat, hanya sepotong sarung yang menyelimuti tubuh tuanya.

Dari hasil mbecak, Asnan ternyata berhasil menabung hingga Rp 48.970.000. Pria yang tinggal sendiri di Surabaya tersebut tak menyangka uangnya sebanyak itu.

"Seingat saya, uangnya hanya Rp 9 juta," katanya.

Asnan dirujuk ke rumah sakit karena sudah tiga hari tubuhnya demam dan menggigil. Kepalanya terasa berat.

Oleh petugas Command Center 112, dia dibawa ke rumah sakit. Berdasar diagnosis sementara, Asnan menderita infeksi paru-paru.

Namun, masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyakit yang dideritanya.

Asnan berasal dari Kecamatan Sumobito, Jombang. Dia lupa sejak kapan mengayuh becak di Surabaya.

Dia hanya ingat sudah sangat lama. Sementara itu, istrinya sudah meninggal di Jombang.

Sebenarnya Asnan memiliki anak. Namun, dia sudah lama tidak berhubungan dengan buah hatinya itu. Kabar terakhir yang dia dengar, anak-anaknya berada di Kalimantan.

"Anak saya tiga," ujarnya, lantas menghela napas tersengal karena batuk.

Begitu pula di Surabaya. Dia sudah tidak tahu di mana keluarganya. Seingat dia, ada kerabat yang tinggal di Jalan Tambaksari Selatan VII.

Namun, saat petugas datang, rumah tersebut sudah berganti pemilik.

Kini Asnan terus mendapat perawatan intensif. Ketua Komunitas Blakraan Yuk Yusa Safari kini menemaninya.

Saat pagi Yusa menjenguk. Dia menjaganya hingga malam. "Saya akan menjaga Pak Asnan sampai beliau sembuh dan dipindahkan ke liponsos," ujarnya.

Untuk sementara Yusa juga menggantikan peran keluarga bagi Asnan. Sebab, saat pemeriksaan, harus ada keluarga yang mendampingi untuk memberikan persetujuan.

Asnan dijadwalkan menjalani pengambilan darah untuk pemeriksaan di laboratorium. ''Saya siap saja," ujarnya.

Sementara itu, uang milik Asnan kini diamankan oleh pihak Kecamatan Tambaksari. Uang tersebut diserahkan ke Asnan setelah dia sembuh.

Harapannya, uang itu bisa digunakan untuk hidup yang lebih baik. Namun, selama sakit ini Asnan sudah tidak memikirkan uangnya.

Keinginannya adalah sembuh supaya bisa beraktivitas lagi. "Uangnya sudah disimpan sama petugas kok," ujarnya. (*/c7/ayi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... GoJek dan Tukang Becak Buat Batas Wilayah Operasi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler