Asosiasi Bersama TCI Dukung Petani Bangkitkan Pasar Rempah Melalui Digitalisasi

Selasa, 08 November 2022 – 20:53 WIB
Asosiasi Rempah Nasional dan Teknologi Cakra Internasional menyiapkan Platform Digital Jual Beli Rempah Nasional. Foto: Asrenal

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Rempah Nasional (Asrenal) bersama PT. Teknologi Cakra Internasional (TCI) mewadahi para pelaku usaha yang bergerak di sektor komoditas rempah dan turunannya di seluruh Indonesia melalui inovasi digitalisasi.

Daya saing rempah Indonesia di pasar global saat ini tergolong cukup rendah dibandingkan negara-negara lainnya, seperti Malaysia, India, Thailand, dan Vietnam yang relatif lebih baru dalam mengenal rempah.

BACA JUGA: Rosita Berharap Fru Bru Rempah Seduh Alam Bijak Jadi Minuman Unggulan Khas Nusantara

Ketua Umum Asosiasi Rempah Nasional Titi Yusuf Masduki mengatakan sudah sejak ribuan tahun lalu, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil rempah terbesar dunia.

Para pedagang dari berbagai negara, bahkan berlomba-lomba datang ke Indonesia untuk mencari sumber rempah-rempah, bahkan pada 2021 lalu pemerintah telah menetapkan 11 Desember sebagai Hari Rempah Nasional.

BACA JUGA: Tekanan Darah Tinggi Bikin Resah, Segera Turunkan dengan 5 Rempah Ajaib Ini

 “Zaman dahulu Indonesia dikenal dengan kejayaannya sebagai penghasil rempah-rempah, sekarang mulai tenggelam. Kami ingin bangkitkan kembali agar masyarakat dunia, khususnya para buyer di luar negeri tahu rempah Indonesia tetap ada dan berkualitas,” ujar Titi, Selasa (8/11).

Menurut Titi, masih banyak buyer dari luar negeri yang tertarik dengan komoditas rempah Indonesia.

BACA JUGA: 5 Rempah yang Bisa Dicampur ke Dalam Kopi, Bikin Minuman Ini Makin Sehat

Namun, mereka kesulitan untuk mengakses langsung pembelian rempah baik dari para pelaku usaha maupun petani.

Untuk itu, Asrenal menggandeng Maya Miranda Ambarsari pemilik usaha PT. TCI membentuk aplikasi semacam marketplace yang khusus untuk jual beli produk rempah dan turunannya.

“Dengan adanya aplikasi ini maka para petani, koperasi, dan pelaku usaha komoditas rempah akan lebih dimudahkan menjual produk mereka secara langsung ke pembeli, baik di dalam negeri maupun luar negeri tanpa harus melalui tengkulak,” ucap dia.

Selain itu, Asosiasi Rempah juga akan melakukan pendampingan dan bimbingan kepada para pelaku usaha yang menjadi anggotanya untuk menghasilkan produk rempah berkualitas, termasuk membuat packaging yang menarik, hingga mengatur keuangan dalam berbisnis.

Pasalnya, semua produk yang akan diperjualbelikan di aplikasi tersebut sudah melewati proses kurasi.

Artinya, hanya produk berkualitas dengan packaging menarik saja yang bisa di-upload sehingga di sinilah tugas asosiasi dalam melakukan pendampingan.

“Kami akan memperbaiki dari hulunya agar dapat mendorong kualitas dan daya saing rempah nasional sehingga mengembalikan kejayaan rempah Indonesia sekaligus memperbaiki ekonomi para petani dan pelaku usaha rempah-rempah untuk go internasional,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dalam memperingati Hari Rempah Nasional, pihaknya akan menggelar pameran dan expo rempah yang akan diselenggarakan di parkir Senayan City pada 19-21 Desember 2022.

Titi berharap asosiasi ini dapat meningkatkan daya saing rempah nasional serta meningkatkan nilai jualnya sehingga rempah bukan lagi hanya sekadar komoditas tetapi memiliki value tersendiri yang lebih dihargai di nasional dan internasional. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Posisi Melayu dalam Jalur Perdagangan Rempah Dunia Dikupas di Seminar Internasional 


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler