Asosiasi Ibu Menyusui Ingatkan Bahaya BPA di Semua Aspek Kehidupan

Jumat, 15 Oktober 2021 – 13:37 WIB
Imbauan bebas BPA pada wadah plastik. Foto: shutterstock

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Koordinator Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) Nia Umar mengatakan bahwa pengggunaan Bisphenol A (BPA) pada kemasan plastik dapat menarik hak nutrisi yang diterima oleh anak.

Menurutnya bahaya BPA tidak hanya terhadap anak-anak tetapi juga mengancam ibu hamil dan lingkungan.

BACA JUGA: Anggota IDAI: Sudah Saatnya Indonesia Punya Regulasi BPA

"Bagi ibu menyusui, risiko yang ditimbulkan adalah ASI yang diminum bayi akan mengandung BPA sehingga bisa jadi si bayi ini tidak mau lagi menyusui melalui payudara ibu mereka,” ucap Nia Umar saat Dialog Publik Virtual Mendesain Regulasi Bisphenol-A (BPA) yang Tepat, Rabu (13/10).

Risiko serupa juga dari penggunaan BPA melalui botol susu. Bayi yang menelan BPA dosis ganda akan mempengaruhi tumbuh kembang mereka.

BACA JUGA: Kemenperin: Isu Negatif BPA pada Galon Memengaruhi Industri Makanan & Minuman

“Pada ibu hamil, BPA ini akan mudah masuk ke dalam rantai makanan dan dapat ditemukan dalam urine, darah, tali pusat, dan ASI. Karenanya, janin dan bayi dapat terpapar BPA bahkan pada mereka yang tidak mengonsumsi botol yang terkontaminasi sekalipun," tutur Nia.

Oleh sebab itu, Nia mengimbau masyarakat harus berhati-hati dan memperhatikan kesehatan tubuh karena BPA ini telah ada di berbagai kemasan, mulai dari plastik, kaleng, dan galon.

BACA JUGA: Dokter Spesialis Anak Ingatkan Dampak BPA pada Wadah Plastik

Sebab, kata dia, kemasan plastik yang terpapar panas matahari membuat BPA larut dan masuk ke dalam air minum. Jika larut dan air minum yang terkandung BPA ini masuk ke dalam tubuh, maka sel kanker dapat dipicu untuk hidup dan membuat risiko terjadinya kanker makin tinggi.

"Misal air diambil dari sukabumi lalu dimasukan ke galon dan diangkut menggunakan mobil. Di mobil galon ini akan terpapar panas matahari, dan belum lagi ketika sampai di supermarket atau minimarket akan terjemur panas matahari. Kejadian ini dapat membuat BPA larut dan masuk ke dalam air minum,” jelasnya.

Senada dengan dr Irfan Dzakir Nugroho, Sp.A, M. Biomed. Dokter Spesialis Anak dan juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menyampaikan lebih detail bahaya  BPA bagi kesehatan.

Toksisitas BPA ditemukan dalam hampir semua anggota tubuh seperti Saliva, serum, urin, cairan ketuban, darah tali pusat dan tali pusat, kuku, rambut, kulit, payudara dan lapisan adiposa.

“Lebih dari 130 studi, melaporkan efek yang membahayakan dari BPA (kanker payudara, pubertas dini, penyakit jantung, infertilitas, katalisator penyakit syaraf dan obesitas,” paparnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler