Asosiasi Promotor Musik Indonesia Resmi Berdiri pada Hari Sumpah Pemuda 

Rabu, 28 Oktober 2020 – 18:40 WIB
APMI lahir dari deklarasi tujuh promotor musik besar Indonesia. Foto: Dok. APMI

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) resmi berdiri bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yakni pada 28 Oktober 2020.

Perkumpulan didirikan bertujuan memajukan eksosistem pertunjukan dan festival musik Indonesia, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas karya-karya pelaku industri musik Indonesia.

BACA JUGA: Promotor Musik Anas Syahrul Alimi Rambah Dunia Perfilman

APMI lahir dari deklarasi tujuh promotor musik besar Indonesia, yakni Dewi Gontha (Java Jazz Festival, Java Festival Production), Dino Hamid (Berlian Entertainment), Emil Mahyudin (Nada Promotama), David Karto (Synchronize Festival), Darshan Pridhnani (Hype Festival), Donny Junardy (Hammersonic Festival), dan Anas Syahrul Alimi (Prambanan Jazz, Rajawali Indonesia).

APMI yang sudah berbadan hukum itu mempunyai empat pilar utama yakni Idea, Network, Education, dan Innovation.

BACA JUGA: Usai Begituan, AK Minta Istirahat, Tiba-Tiba Sesak Napas dan Kejang-Kejang

Idea adalah yang berkaitan dengan kreativitas untuk pertunjukan.

Network akan menitikberatkan pada pembentukan dan perawatan jaringan kerja seperti sponsor, agen artis, musisi, vendor acara, pekerja lepasan industri yang memiliki keterampilan khusus, dan juga bekerja sama dengan pemerintah terkait aturan dan kebiijakan.

BACA JUGA: Angkat Musik Nusantara, Kemendikbud Geber Road to IMEX

Education akan fokus pada diskusi dan pembelajaran bagi para promotor untuk bisa membuat sebuah pertunjukan, dan atau festival musik yang sesuai dengan standar internasional.

Sementara itu, Innovation akan jadi esensial karena pentingnya inovasi terbaru dalam festival atau pertunjukan musik yang bisa dipergunakan oleh semua pelaku industri untuk menciptakan tatanan kerja lebih bermanfaat dan efisien.

"Kami selaku pendiri bersepakat menciptakan visi dan misi yang sama untuk mengembangkan industri ini melalui program yang dapat menciptakan ide baru, edukasi, networking dan pengembangan lainnya, agar bersama-sama dapat berkembang dan bersaing secara internasional," kata Emil Mahyudin, Sekretaris Umum APMI kepada jpnn.com, Rabu (28/10).

Dino Hamid secara aklamasi diangkat menjadi Ketua APMI. Dino bertugas memastikan tujuan asoasiasi ini didirikan dan dijalankan sesuai visi dan misi awal, sehingga bisa mengajak para promotor festival musik bergabung menggerakkan industri.

"Kehadiran APMI menjadi sangat penting, dengan adanya potensi cukup besarnya industri pertunjukan dan festival musik di negeri ini," jelas Dkno Hamid.

"Kami ingin mencoba membangun ekosistem yang baik dan sustainable bagi pelakunya."

APMI diharapkan bisa menjalankan fungsi sebagai asosiasi promotor musik secara profesional.

Besarnya bisnis industri live music namun belum ada satu wadah yang menyatukan akan menjadi hal penting yang akan jadi perhatian APMI.

"Kami berharap promotor-promotor musik di seluruh Indonesia bisa menjadi anggota APMI. Karena ini juga dilandasi untuk kepentingan bersama yang lebih besar di industri showbiz Indonesia," imbuh Anas Alimi, salah satu pendiri APMI. (ded/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler