Asri Anas: Sosialisasi 4 Pilar Bisa Efektif Lewat Dongeng

Senin, 05 Februari 2018 – 04:25 WIB
Angota MPR RI dari unsur DPD RI Muh Asri Anas (kedua kanan barus depan) saat acara Pembukaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan guru PAUD dan komunitas dongeng, Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/2). Foto: Humas MPR

jpnn.com, DEPOK - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari Kelompok Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) RI, Muh Asri Anas mengatakan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) secara tegas menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak. Untuk pelaksanaan pendidikan yang layak, menurut Asri Anas, tidak hanya efektif dilakukan melalui jalur pendidikan formal saja tetapi bisa juga lewat pendidikan nonformal. Salah satunya melalui cerita atau mendongeng.

“Konten dongeng yang mendidik sekaligus menghibur, menjadikan generasi muda kita makin terbentuk sikap dan karakter yang baik,” kata anggota MPR RI dari Kelompok DPD RI, Muh Asri Anas saat membuka acara “Kelas Guru Mendongeng: Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Guru Bersama Kak Awam: Memperkokoh Pancasila – UUD 1945 – NKRI - Bhineka Tunggal Ika” di “De Mahogany Cafe”, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/2). Acara ini diikuti sekitar 200 guru Paud dan TK se-Jabodetabek.

BACA JUGA: Zulhasan: Membela Hak Perempuan Berpahala

Asri Anas yang juga Ketua Panitia Anggaran MPR RI ini menyinggung kondisi riil masyarakat sekarang. Menurutnya, generasi muda lebih percaya pada internet untuk mencari sesuatu dan hal tidak mudah untuk dihindari. Namun, kita bisa bisa menata dan memperbaiki gejala itu, salah satunya dengan mendongeng.

BACA JUGA: HNW Kagumi Pertanian Hidroponik di Pengadegan

“Karena di dalam dongeng, anak-anak dan remaja bisa diceritakan berbagai hal yang mendidik, bukan mendikte,” kata Asri.

Dalam konteks tugas MPR untuk lebih mensosialisasikan Empat Pilar, menurut Asri Anas, anak-anak dan remaja, bisa didongengkan hal-hal yang positif tentang perkembangan bangsa ini. Hal ini bisa dilakukan dengan serius dan santai, salah satunya dengan metode dongeng.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Tolak Impor Beras Berarti Memuliakan Petani

“Mungkin Kemendikbud bisa diusulkan metode mendongeng dalam mengajar, misalnya dalam pengajaran sejarah perjuangan bangsa,” tambah Asri.

Senator dari Sulawesi Barat ini mengungkapkan, dirinya sudah mengunjungi berbagai tempat di berbagai pelosok Tanah Air dan bertemu dengan sejumlah elemen masyaralat, seperti tokoh masyarakat, TNI-Polri, mahasiswa, kaum Ibu dan sebagainya. Tetapi dengan kelompok anak-anak dan guru-guru PAUD ini yang langka. Padahal cukup efektif.

“Acara ini lain dengan yang lain. Kali ini saya berhadapan dengan guru dongeng, dengan mas Awam. Saya sudah melakukan sosialisasi di seluruh Indonesia dengan berbagai kalangan. Tapi kali ini luar biasa,” ujar Asri.

Asri mengajak komunitas dongeng, guru-guru PAUD dan TK serta masyarakat yang sudah mendapat pelatihan dan bekal tentang Empat Pilar, menyebarkannya ke kelompok masyaralat lain agar pemahaman tentang Empat Pilar makin utuh dan karakter bangsa seperti diinginkan para pendiri bangsa tercapai.

Proses Panjang

Sementara itu pendiri Kampung Dongeng Indonesia, Awam Prakoso mengatakan, mendidik anak-anak itu membutuhkan proses panjang, tidak bisa mendadak atau instan. Karena itu perlu kesabaran.

“Kesabaran itu bisa menjadi mahkota. Sedangkan guru itu menjadi utusan, bukan memaksakan. Jadi tugas kita menyampaikan, bukan memaksakan. Sebab jika memaksakan, hasilnya tidak maksimal. Salah satu media yang paling mudah diterima mudah nalar anak-anak adalah dengan cara bercerita atau mendongeng. Anak akan mudah mengambil hikmah dari isi dongeng yang diceritakan,” ujar Kak Awam, panggilan akrab Awam Prakoso.

Menurut Kak Awam, selain mendongeng atau bercerita, mendidik yang baik bisa melalui bernyanyi dan bermain, sehingga menyenangkan bagi anak didik.

“Dunia dongeng dan dunia anak sangat sangat menakjubkan. Sebab anak anak sangat menyukai dongeng dan kartun. Ini bisa menjadi wahana bagi pendidikan anak-anak dan remaja,” katanya.

Kak Awam mengungkapkan, dengan mendongeng maka kita mampu membangun karakter bangsa, sikap kejujuran, keberanian, anti-buliying, dan juga semangat untuk maju dan pantang menyerah.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: Kami Bela Mentan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler