jpnn.com - JAKARTA - Aksi demonstrasi mengepung Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/5), sejak siang tadi. Ratusan demonstran yang mengaku dari elemen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjuk rasa merayakan Gerakan Reformasi 20 Mei.
"Assalamualaikum. Teman-teman HMI bergerak dari Sekretariat ke Istana Negara. Longmarch dari RRI ke Istana Negara. Salam hormat," sebut Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid Hasan, seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/5).
BACA JUGA: Aksi Demo di Depan Istana sempat Panas
Arief menegaskan bahwa HMI tetap akan turun ke jalan berunjuk rasa untuk merayakan gerakan reformasi, meskipun pada Senin (18/5) malam telah diterima dan berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo di kantor presiden.
HMI merasa perlu melakukan unjuk rasa, mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah mempersilakan mahasiswa dan pemuda untuk turun ke jalan untuk menyalurkan aspirasinya.
BACA JUGA: Mahasiswa Tuding Jokowi-JK Khianati Trisakti
"Sejak awal, kami sudah bertekad bulat untuk tetap turun ke jalan menyalurkan aspirasi dan tuntutan perbaikan," katanya.
Dalam aksinya, HMI menyatakan sikap dan tuntutan agar presiden menjaga stabilitas politik dan tidak membiarkan adanya penumpang gelap dalam pemerintahan yang membawa agenda berbeda.
BACA JUGA: Langkah KPU Akui Kubu AL Dianggap Sudah Tepat
HMI juga meminta agar presiden menjaga stabilitas ekonomi dan berhati-hati dalam mengambil kebijakan menaikkan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik (TDL) karena berpengaruh langsung terhadap harga kebutuhan pokok.
HMI sekaligus menuntut pemerintah agar mengarusutamakan pemuda dalam kebijakan pembangunan manusia. "Kami juga menyerukan kepada seluruh kader HMI dan kawan-kawan organisasi mahasiswa untuk mengadakan aksi untuk memperingati gerakan reformasi," katanya.
Dalam aksi itu, pihaknya menyerukan tuntutan perbaikan, dan menjaga gerakan mahasiswa tetap berada di garda terdepan dalam mengawal jalannya pemerintahan yang demokratis. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuddy Ingatkan, ASN Digaji dengan Uang Rakyat
Redaktur : Tim Redaksi