Astaga, Ada 180 Guru di Surabaya Positif Covid-19, Bagaimana Rencana Pembelajaran Tatap Muka?

Rabu, 11 November 2020 – 07:45 WIB
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya baru-baru ini menggelar tes swab terhadap lebih dari 21.000 guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Upaya ini dilakukan sebagai persiapan belajar tatap muka.

BACA JUGA: Kasihan, Guru Bantu Hampir Setahun Tak Terima Honor, Mana Lagi Pandemi

"Dari 7.407 guru SMP yang dites swab, hasilnya yang positif 180 dan yang negatif 7.101 guru. Kemudian sisanya sebanyak 126 guru masih dinyatakan invalid, sehingga mereka akan dites kembali untuk memastikan kesehatannya," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

Febri mengatakan, selain tes swab, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya tengah menyiapkan infrastruktur untuk belajar tatap muka. Sesuai rencana ada 18 sekolah yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka di Surabaya.

BACA JUGA: Tak Terlihat Gejala Sakit, Puluhan Guru Dinyatakan Positif Covid-19, Kok Bisa?

"Awalnya 21 sekolah yang akan dilakukan uji coba sekolah tatap muka, tapi setelah dilakukan assessment, hanya sekitar 18 sekolah yang bisa dijadikan uji coba sekolah tatap muka itu," katanya.
 
Menurut Febri, kemungkinan besar yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka itu kelas IX atau kelas 3 SMP. Nantinya, Dispendik akan menyetorkan nama-nama siswa kelas IX yang berasal dari 18 sekolah itu.

"Setelah itu, Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan akan merapatkan secara teknis uji coba sekolah tatap muka itu.

BACA JUGA: Nadiem Makarim: Kepsek Bisa Pakai Dana BOS Untuk Bantu Ekonomi Guru Honorer

Tentunya, nanti siswa-siswa ini akan dilakukan tes swab terlebih dahulu. Ketika siswa itu dites swab, maka orang tuanya akan menyesuaikan atau akan dites swab juga," ujarnya.

Karena itu, dia kembali memastikan bahwa uji coba sekolah tatap muka itu akan dilakukan terlebih dahulu bagi siswa kelas IX atau kelas 3 SMP. Sedangkan bagi tingkat SD, masih akan dirapatkan lebih lanjut.

"Jadi, ayo kita terus jaga protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun berada, supaya pandemi ini bisa segera hilang dari Kota Surabaya," katanya. (ngopibareng/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler