jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Polri menyita ratusan vaksin palsu jenis hepatitis B, pediacel, campak kering, polio, dan anti-snake. Vaksin palsu ini diperuntukkan untuk balita.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya mengatakan, pelaku pemalsuan sangat profesional dalam menjalankan aksi mereka. Akibatnya, konsumen tidak bisa membedakan vaksin palsu itu dengan yang asli secara kasat mata
BACA JUGA: Petinggi MA Ini Didakwa Terima Suap Rp 400 Juta
Menurut Agung, vaksin palsu itu berbahan baku cairan infus dan vaksin tetanus. Pelaku lantas memasukkannya ke dalam injeksi.
“Untuk menyempurnakannya, pelaku memakai alat pres supaya bisa keluar seperti vaksin asli. Dikemas, di-packing, kemudian didistribusikan," ujar Agung di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (23/6).
BACA JUGA: Tok Tok Tok! Bulat, Mufakat..Tito jadi Kapolri
Bareskrim sudah menetapkan 10 orang sebagai tersangka dalam kasus itu. Antara lain P, HS, H, J, dan R sebagai pembuat vaksin palsu.
Selanjutnya ada T dan S yang berperan sebagai kurir. Sedangkan tiga tersangka yang berperan sebagai sales dan pembuat kemasan baru ditangkap hari ini.
BACA JUGA: Hamdalah..DPR Setuju Tito Karnavian jadi Kapolri
Agung menduga sindikat itu punya jaringan di beberapa rumah sakit. Namun, katanya, penyidikan Bareskrim masih berfokus ke sindikat itu.
"Jadi penyidikan ke atas. Siapa produsen, sales, kurir, dan semua hal yang berkaitan dengan peredaran vaksin palsu. Kami takutnya yang di atas ini menghilangkan barang bukti," katanya.
Sedangkan dari penelusuran Bareskrim ke lapangan, penyidik sudah menemukan dokumen tentang aliran distribusi vaksin palsu itu. Kami tinggal panggil satu per satu dan tinggal dikonfrontir bila perlu," tambah Agung.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya, Tito Ungkap Rahasia Jokowi-JK di Papua
Redaktur : Tim Redaksi