jpnn.com, JAKARTA - Kapal perang Amerika Serikat USS John S. Mc. Cain (DDG 56) dan kapal tanker Alnic MC berbendera Liberia tabrakan di perairan sebelah timur Singapura dan dekat Selat Malaka, Senin (21/8).
Insiden tersebut mengakibat kapal perusak kawal rudal USS John S. Mc. Cain (DDG 56) mengalami kerusakan pada sisi kiri kapal dan kehilangan 10 personel. Hingga saat ini masih dalam proses upaya pencarian dan penyelamatan korban dan masih dilakukan koordinasi dengan pemerintah setempat.
BACA JUGA: TNI AL Tangkap KLM Tri Putra II di Perairan Pulau Rangsang
Sedangkan kapal tanker Alnic MC merupakan kapal yang digunakan untuk mengangkut minyak dan bahan kimia. Berdasarkan informasi di situs Marine Traffic, kapal tanker tersebut mempunyai bobot lebih dari 30.000 ton.
Terhadap insiden tersebut, Kepala Dispen Koarmabar Letkol Laut (KH) Budi Amin mengatakan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) mengerahkan tiga unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan dua Pesawat udara untuk melaksanakan asistensi search and rescue (SAR).
BACA JUGA: Gelar Latihan Bilateral, Tiga Kapal Perang TNI AL Tiba di Singapura
Ketiga unsur KRI Koarmabar itu adalah KRI Cucut-866, KRI Parang-647, KRI Surik-645. Ketiga KRI ini merupakan unsur di bawah pembinaan Satuan Kapal Cepat Koarmabar dan Satuan Kapal Patroli Koarmabar. Selain ketiga KRI, dalam SAR tersebut juga melibatkan dua pesawat udara TNI Angkatan Laut jenis fixed wing P-852 dan rotary wing NV-409.
Hingga saat ini, menurut Budi Amin, ketiga KRI jajaran Koarmabar tersebut masih terus melakukan penyisiran di perairan sekitar kejadian. Dua pesawat udara juga melakukan pemantaun dan identifikasi lewat udara guna segera menemukan kesepuluh crew USS John S. McCain (DDG 56) yang dinyatakan hilang.(fri/jpnn)
BACA JUGA: Lantamal V Gelar Doa Bersama 171717 untuk Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersyukur, Koarmabar Gelar Doa Bersama 171717
Redaktur & Reporter : Friederich