jpnn.com, TERNATE - Diduga karena lalai oknum anggota Brimob Brigpol AK alias Abdullah, menembak Ragaiyah Tan (46), salah satu warga Desa Wainin Kecamatan Sanana Utara. Wanita 7 anak itu ditembak tepat di bagian atas dada kanannya.
Peluru yang keluar dari moncong senapan AK 47 yang dibawah Brigpol AK saat PAM di desa tersebut diduga menembus hingga belakang. Bahkan tembakan yang jaraknya tak sampai satu meter dari korban itu membuat tulang dada Ragaiyah retak. Kejadian naas itu terjadi sekitar pukul 05. 00 WIT, di Desa Wainin, tepat di dalam rumah korban, Senin (22/5) dini hari.
BACA JUGA: Polisi Bubarkan Paksa Aksi Bela Ahok di Mako Brimob
Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, pada Senin dini hari sekitar pukul 04.00 WIT, terjadi perkelahian antara pemuda Desa Wainin dan Desa Fukwue, Sanana Utara. Perkelahian terjadi di ujung Desa Wainin. Kejadian itu diduga dipicu karena terjadi kesalapahaman saat pesta di Desa Wainin malam itu. Setelah memukul pemuda dari Desa Wainin, pemuda Desa Fukweu melarikan diri dan kembali ke desanya.
Tak beberapa lama, sekelompok pemuda Desa Wainin ikut ke lokasi perkelahian. Sayangnya mereka tak lagi menemukan para pelaku pemukulan dari Desa Fukweu. Karena tak menemukan pelaku, mereka lalu merusak sejumlah lampu jalan.
BACA JUGA: Ahok Sapa Pendukung, Seorang Ibu pun Berteriak Kencang
Takut masalah semakin membesar Kepala Desa Wainin bersama Brigpol AK yang malam itu bertugas di Desa Wainin bersama Binkabtimas, langsung menuju ke Desa Fukweu, bertemu dengan Kades Fukweu dengan maksud berkoordinasi menyelesaikan masalah agar tak ada dendam yang berbuntut panjang. Selain itu, mereka juga bermaksud mencari para pemuda yang melakukan pemukulan terhadap pemuda Wainin.
“Saat mereka datang ke Desa Fukweu, saya juga sempat ditodong senjata di dada. Mereka menanyakan dimana rumah kades dan pemuda yang berkelahi. Harusnyakan tak boleh begitu. Kalau malam itu ajal saya mungkin saya yang mati duluan bukan ibu itu,” kata salah satu warga Fukweu, Hanafi Umanailo yang juga pemilik sound system yang dipakai saat pesta di Wainin.
BACA JUGA: Dor..Dor! Enam Penembak Anggota Polres Tuban Mati Semua
Setelah bertemu Hanafi, mereka bersama-sama menuju ke rumah kepala desa. Di sana entah mengapa, Brigpol AK sempat mengokang senjata di depan kades. Usai kejadian itu, dan menyelesaikan masalah antara dua desa, Kades Wainin bersama Brigpol AK dan Babinkabtimas kembali ke Wainin sekitar pukul 05. 00 WIT.
Saat kembali ada sejumlah warga yang sudah berkerumunan. Warga ingin menanyakan soal penyelesaian masalah tersebut. Brigpol AT lalu menceritakan kejadian tersebut. Bahkan diduga mencontohkan saat penodongan Kades Fukwe. Mungkin karena senjata yang sebelumnya telah diaktifkan apalagi kondisi Brigpol AT yang sudah lelah karena berjaga semalaman sehingga tak sempat kembali mengecek kondisi senjata.
Saat mencontohkan dengan moncong senjata yang jaraknya tak sampai satu meter dari dada Ragaiyah Tan itu, pelatuk senjata tiba-tiba tertekan. Sejurus kemudian bunyi ledakan senjata terdengar dan Ragiyah jatuh bersimbah darah di depan jalan yang tak jauh dari rumahnya.
"Saya sudah bilang masuk tidur jangan lagi keluar. Tapi karena sudah ada orang di luar istri saya ikut keluar. Lalu kejadian itu terjadi,” cerita suami korban, Jakaria Gay sambil menahan tangis dan lemas saat ditemui di RSUD Sanana.
Jakaria mengaku tak bisa lagi melanjuti ceritanya. Dia terlihat lesu saat tengah menunggu proses visum barlangsung di rumah sakit.
Setelah penembakan terjadi korban lalu dibawa ke Puskesmas. Hanya saja kondisi korban yang sudah kritis, pihak puskesmas meminta untuk dibawa ke rumah sakit. Belum begitu jauh dari Desa Wainin, korban menghembuskan nafas terakhirnya.
"Saat datang korban sudah meninggal,” kata Dirut RSUD, dr Wiliy Ogi, usai visum.
Meski enggan menerangkan detil hasil visum, karena menurutnya bagian dari kepentingan penyelidikan pihak kepolisian, dr Wiliy mengaku pada Senin pagi tadi (kemarin, red), sekitar pukul 08.00. WIT ada pasien yang tidak lagi bernyawa berinisial RT (46) dibawa kerumah sakit.
Dari visum luar yang dilakukan, terdapat dua luka pada dada kanan bagian atas dan di bagian belakang. Namun dr Wiliy enggan membeberkan apakah luka tersebut karena tembusan peluru, sehingga terjadi lubang dari bagian dada depan hingga belakang.
Ditanya apakah ada tulang yang patah akibat terkena peluru, dr Wiliy enggan menjelaskan. "Kalau soal itu kita tak bisa memberikan penjelasan. Itu sudah masuk ke materi penyelidikan, nanti ditanyakan langsung ke pihak kepolisian saja" tuturnya.
Sumber lain di RSUD mengakui ada keretakan tulang bagian dada. Diduga peluru juga menembus hingga kebagian belakang dada. "Tulangnya retak," aku sumber tersebut.(rul/jfr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tegang! Teroris Terkepung di Kebun Jagung, Akhirnya...
Redaktur & Reporter : Friederich