jpnn.com - MAUMERE – Salah seorang pemuda ditembak oleh sekelompok orang tak dikenal (OTD). Hingga kini, polisi belum menemukan pelakunya.
Warga Waioti, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Alfridus (29), harus dirawat intensif di rumah sakit lantaran diterjang timah panas oleh sekelompok orang tak dikenal.
BACA JUGA: Pensiunan PNS Diduga Tewas Diracun
Kasat Reskrim Polres Sikka AKP Hery Susanto Sianipar ketika dikonfirmasi terkait kasus penembakan mengaku belum ditemukan pelaku, namun dari hasil visum diketahui bahwa korban diterjang satu benda asing yang berbentuk bulat yang mengenai lengan kiri.
Namun, kata Hery, belum diketahui jenis peluru. Karena itu, Polres Sikka akan terus memburu para pelaku penembakan.
BACA JUGA: Kisah Wakil Bupati Ganteng: Ayah Saya Tukang Becak, Ibu Buruh Cuci
“Kami belum mengetahui jenis peluru yang mengenai korban, namun dari hasil visum oleh dokter hanya menjelaskan kalau korban diterjang sebuah benda asing pada lengan kirinya. Kami masih terus menyelidiki pelaku penembakan itu,” ungkap Hery sembari menambahkan, polisi akan meminta sejumlah saksi terkait penembakan salah seorang warga, Senin (15/2) sekira pukul 19.00 WIB.
Dari hasil keterangan para saksi dipastikan akan mengetahui para pelakunya. “Kami akan segera memeriksa para saksi untuk mengetahui pelakunya. Karena keterangan saksi akan mengarah kepada para pelaku penembakan saat itu,” tandasnya.
BACA JUGA: Janji Fasilitasi Transmigrasi OTD Waduk Jatigede
Menurut keterangan sejumlah saksi yang bersama korban ketika itu lanjut Hery, sekelompok orang yang mengendarai kendaraan roda dua membawa senjata laras panjang dan laras pendek, secara tiba membabi buta melepaskan tembakan sebanyak empat kali, tepat berada dekat korban.
Salah seorang dari kelompok itu mengarahkan senjatanya ke korban dan melepaskan tembakan, hingga mengenai lengan kirinya. Korban yang saat itu lagi duduk bersama teman-temannya langsung terjatuh. Sedangkan teman-teman lainnya lari menyelamatkan diri.
“Korban ditembak saat sedang duduk bersama teman-temannya. Korban terjatuh ketika tembakan mengenai lengan kirinya. Sementara teman-teman lainnya lari menyelamatkan diri,” katanya.
Terpisah, kakak korban Johanis Jhon menjelaskan, korban ditembak, setelah terjatuh di disiksa hingga pingsan. Melihat korban tak sadarkan diri, pelaku langsung melarikan diri. Kedatangan pelaku yang secara tiba-tiba itu mengenakan pakaian preman menggunakan cadar, sehingga sulit mengatahui identitasnya.
Johanis meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Yang mengherankan, kata Johanis, saat dioperasi di rumah sakit umum dr TC Hillers Maumere, pihak keluarga tidak dizinkan untuk mengetahui jenis peluru yang bersarang pada lengan korban, yang diperbolehkan hanya pihak kepolisian dan dokter.
Sementara pihak kepolisian seusai operasi pengambilan peluru pada tubuh korban menolak memberikan keterangan terkait jenis peluru yang bersarang pada tubuh korban.(kr5/ays/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer Dipecat Gara-gara Ikut Demo
Redaktur : Tim Redaksi