jpnn.com - KUNDUZ - Sebuah ledakan bom bunuh diri di Afghanistan utara, menewaskan sedikitnya 29 anggota milisi pro-pemerintah dalam serangan, Minggu (9/8).
Seperti dilaporkan BBC, Minggu (9/8), seorang pembom bunuh diri Taliban sengaja menargetkan sebuah pertemuan di provinsi Kunduz. Akibat ledakan dasyat itu, empat komandan di antara mereka yang tewas pada Sabtu kemarin.
BACA JUGA: Israel Tangkap Tersangka Yahudi Radikal di Tepi Barat
Kementerian dalam negeri menggambarkan mereka adalah warga sipil tetapi para pejabat lokal dan Taliban mengatakan mereka adalah milisi.
Telah ada peningkatan tajam dalam serangan Taliban di Afghanistan - lebih dari 50 orang tewas pada hari Jumat saja. PBB mengatakan serangan itu mungkin produk dari perebutan kekuasaan Taliban menyusul kematian pemimpinnya Mullah Omar sekitar dua minggu lalu.
BACA JUGA: PM Irak Hapus Jabatan Wapres, Wakil PM untuk Atasi Korupsi
Pertikaian tersebut mengancam untuk membunuh proses pembahasan perdamaian tentatif yang ditangguhkan pekan lalu. Kementerian dalam negeri Afghanistan mengutuk serangan yang terjadi di distrik Khanabad pada hari Sabtu itu sebagai "tindakan keji".
Akibat ledakan itu dilaporkan banyak yang tewas - dan 15 orang terluka - adalah warga sipil. Namun, pejabat setempat termasuk Abdul Wadood Wahidi, juru bicara gubernur Kunduz, mengatakan yang tewas adalah milisi pro-pemerintah.
BACA JUGA: 12 ABK WNI Terjebak dalam Kapal Karam di Somalia
Pada bulan Juni, pemerintah Afghanistan melancarkan serangan balik terhadap Taliban, setelah mereka menguasai sebuah distrik. Distrik Chardara hanya beberapa kilometer dari pusat provinsi Kunduz, dan jalan utama ke ibukota Kabul.
Kekerasan militan telah meningkat di seluruh negara itu sejak kepergian paling AS dan NATO pasukan tahun lalu.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liburan Kontroversial Raja Arab Saudi dari Masa ke Masa
Redaktur : Tim Redaksi