jpnn.com - BEKASI - Hutang raskin di Kabupaten Bekasi hingga kini mencapai sekitar Rp 1 miliar. Untuk bulan Februari saja, tunggakan atau hutang raskin yang belum dibayarkan oleh desa dan kelurahan di Kabupaten Bekasi mencapai Rp 400 juta. Sedangkan bulan ini, tunggakan yang belum dibayarkan sebesar Rp 600 juta.
Kepala Bulog Divisi IV Karawang-Bekasi, M Alexander memastikan penyerapan raskin pada tahun lalu mencapai 100 persen. Namun untuk pembayaran, desa atau kelurahan di Kabupaten Bekasi masih memiliki tunggakan sebesar 20 persen.
BACA JUGA: Kubu Agung Mau Tunjuk Plt? Silakan!
“Kami meminta kesadaran dan kerjasamanya kepada para kepala desa dan juga kepala kelurahan dapat menyelesaikan piutang raskinnya kepada kami,” ucapnya dilansir GoBekasi (Grup JPNN.com), Selasa (24/3).
Menanggapi hal itu, salah seorang kepala desa yang enggan disebutkan namanya mengatakan kalau hampir seluruh desa memiliki hutang raskin ke pihak Bulog. Menurut dia, hutang itu muncul di periode kepala desa sebelumnya.
BACA JUGA: Gunung Slamet Bergemuruh, Warga Diminta Jangan Panik
“Kita bayar raskin kayak gali lubang tutup lubang. Awalnya itu hutang kepala desa lama yang belum dibayarkan kepada Bulog, tapi mengingat untuk kebutuhan warga, mau enggak mau kita tombokin utangnya agar raskin itu dapat turun lagi dari Bulog,” ungkapnya.
Diketahui bahwa raskin merupakan jatah yang diberikan dari pemerintah kepada warga yang kurang mampu dengan harga jual di bawah pasaran. Sampai saat ini, pembagian raskin masih menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Beberapa kepala desa pun mengaku kelimpungan, karena data raskin yang ada tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.(neo/jpnn)
BACA JUGA: Walah! Baru Nikah, Istri Selingkuh dengan Pacar semasa Sekolah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Center Point Belum Penuhi Syarat Dapatkan IMB
Redaktur : Tim Redaksi