Astra International Tak Khawatirkan Krisis Eropa

Siapkan Capex Rp 1,5 Triliun

Selasa, 18 Oktober 2011 – 01:31 WIB

JAKARTA - PT Astra Internasional Tbk (ASII) mengklaim krisis yang membekap daratan Eropa dan Amerika Serikat (AS) tak memengaruhi penjualanItu karena krisis tersebut tidak langsung menyerang jantung perekonomian dalam negeri

BACA JUGA: Pertamina Pasok Avtur ke Merpati Lagi

Bahkan, jika dikatakan krisis tersebut justru membawa keuntungan tersendiri


"Untuk sementara ini kami baik-baik saja

BACA JUGA: Industri Perhotelan Tumbuh Pesat

Negara ini sudah sangat berpengalaman menghadapi situasi krisis," ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra, di Jakarta, Senin (17/10).

Dengan keyakinan itu, Prijono menyebut pihaknya optimistis menyongsong hadangan krisis tersebut
Kesiapan itu ditunjukkan dengan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 1,5 triliun

BACA JUGA: 2012, Mercy Prediksi Penjualan Mobil Indonesia 1 Juta

Dana segar sebesar itu disiagakan untuk mendongkrak kinerja perseroan sepanjang 2012

"Untuk sementara besarannya segituKarena kita ingin terus berkembangTapi kalau dibutuhkan lebih, ya bisa lebih," tukasnya

Di luar penjualan, Astra tercatat memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) periode Semester pertaa sebanyak 7.238UMKM tersebut terdiri dari UKM Manufaktur, UMKM bengkel roda dua, empat serta pertanian dan kerajinanNilai order Grup Astra kepada 312 UKM Subkontraktor pada 2010 berjumlah Rp 6,8 TriliunDari 312 UKM Subkontraktor yang dibina YDBA, 58 diantaranya sudah menjadi UKM Mandiri.

Karena itu, atas kepeduliannya pada UMKM tersebut perseroan mendapat apresiasi dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)Penghargaan itu diberikan dan diserahkan langsung Meneg UKM Sjarifudin Hasan, dengan pertimbangan kriteria pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta yang dapat ditunjukkan dan secara nyata menghasilkan output dan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indeks Masih Rawan Tekanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler