jpnn.com, JAKARTA - Astra International menyuntikkan modalnya di Go-Jek sebesar USD 150 juta atau setara Rp 2 triliun.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, aksi korporasi perusahaan papan atas tanah air merupakan indikasi positif bahwa investor domestik semakin berminat kepada start-up lokal, khususnya digital start-up.
BACA JUGA: Prediksi Pergerakan Rupiah Pekan Ini
’’Akhirnya Astra tertarik juga untuk masuk ke bisnis transportasi online. Mungkin Astra melihat peluang untuk pengembangan bisnisnya di luar bisnis konvensionalnya,’’ kata Reza.
Menurut dia, Astra mungkin melihat peluang peningkatan permintaan terhadap transportasi online sehingga demand akan kendaraan juga meningkat.
BACA JUGA: 13 Tahun Tsunami, Ini Doa Driver Go-Jek & Walkot Banda Aceh
’’Dengan demikian, kendaraan bisa saja di-endorse dari Grup Astra, bahkan sekaligus pembiayaannya,’’ tambah Reza.
Masuknya nama besar Astra sebagai penyuntik dana ke Go-Jek juga berpeluang menarik dan meningkatkan kepercayaan investor lokal lain untuk menanamkan saham pada perusahaan start-up.
BACA JUGA: Go-Jek Akuisisi 3 Perusahaan Financial Technology
’’Biasanya konglomerasi seperti itu. Mereka akan masuk ke bisnis yang terlihat prospeknya,’’ tutur Reza.
Sebelumnya, para pemodal asing lebih dulu masuk ke Go-Jek. Yang paling mutakhir, bulan lalu, Reuters melaporkan, suntikan dana Google ke Go-Jek mencapai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.
Masuk pula dalam investasi tersebut Temasek Holdings, KKR & Co, Warburg Pincus LLC, dan platform online Tiongkok Meituan-Dianping.
Tahun lalu Reuters juga melaporkan investasi perusahaan asal Tiongkok JD.com Inc dan Tencent Holdings Ltd.
Jauh sebelumnya, investor global asal AS, Northstar, membenamkan dana di Go-Jek. (agf/c22/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Go-Jek, Bupati Anas: Zaman Now Harus Kolaborasi
Redaktur & Reporter : Ragil