Seorang astronom amatir asal Wollongong (New South Wales) memperkirakan bahwa sampah dari roket Rusia yang terlihat di langit Australia bulan Juli lalu jatuh di daerah pedalaman Queensland. Pernyataan ini didukung oleh para ahli astronomi.
Tanggal 10 Juli lalu, roket bagian ketiga dari Soyuz yang diluncurkan dari Kazakhstan tampak meluncur di udara di wilayah Timur Australia.
BACA JUGA: Canberra Ajak Warganya Tidur di Luar untuk Rasakan Nasib Tunawisma
Seorang astronom amatir bernama David Finlay sudah menghabiskan waktu beberapa bulan untuk meneliti kemana jatuhnya sampah roket tersebut.
"Karena tidak ada orang lain yang menjelaskan dimana jatuhnya, saya akan memberikan pendapat saya." kata Finlay.
BACA JUGA: Pengalaman Menghadiri Undangan Pertemuan dengan Presiden Jokowi
"Saya akan menggunakan pengalaman saya dalam meneliti mengenai jatuhnya meteor, dan membantu menentukan dimana kira-kira jatuhnya roket ini."
Finlay menggunakan photo dan video yang dimuat oleh beberapa orang di Melbourne di sosial media, yang menggambarkan adanya suara ledakan keras di negara bagian New South Wales, untuk menentukan dimana jatuhnya roket ini.
BACA JUGA: Pasien Anak Australia Banyak Diresepkan Obat Skizofernia
Saksi mata terakhir kata Finlay datang dari seorang pemilik pub di Eromanga, di Queensland.
"Dia menggambarkan sesuatu yang penting sekali." kata Finlay.
"Dia meihat adanya bola api menuju ke arahnya, datang dari arah tenggara, dan dalam perjalanannya ke arah timur, benda ini mulai dari sangat terang kemudian menjadi gelap. Ini menunjukkan tidak semua roket itu terbakar semuanya."
David Finlay mengatakan sampah roket ini melambat ketika masuk ke atmosfer dan kemudian jatuh ke bumi sekitar 300 km jauhnya.
Dia memperkirakan roket ini jatuh di kawasan berbatu, di Jundah dan Stonehenge di Queensland Barat.
Astronomi kepala Australian Astronomical Observatory Fred Watson mendukung teori tersebut.
"Apa yang sudah dilakukan betul-betul cermat, dan kadang para astronom amatir melakukan pengamatan yang tidak kalah hebatnya dengan para ilmuwan, dan saya tidak meragukan dengan kesimpulannya." kata Watson.
Jundah dan Stonehenge adalah kawasan peternakan sapi yang luas.
Watson mengatakan bahwa peternak di sana akan bisa mengenali sampah roket ini bila mereka menemukannya.
"Hal yang menarik dari sampah roket ini bahwa bahannya biasanya dibuat dari metal yang sudah diolah."
"Kadang, tidak ada lagi yang tersisa ketika sampai di permukaan bumi, namun kalau ada yang tersisa biasanya mudah ketahuan ini adalah bagian dari roket.
David Finlay sudah mengirim surat kepada peternak di kawasan tersebut untuk ikut mencari sampah roket ini.
Dia mengatakan bila ditemukan maka ini akan menjadi bukti penting bagi penghitungan dimana sampah roket akan jatuh dan di masa depan, sampah roket ini akan semakin banyak yang jatuh ke bumi.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tony Abbott, Shinzo Abe dan Barack Obama Bahas Ukraina dan ISIS