Asupan Gizi Cukup Cegah Anak Kurangi Risiko Working Memory Rendah

Kamis, 24 Oktober 2024 – 17:00 WIB
Pemaparan penilitian yang dipimpin Direktur Eksekutif FKI, Prof. Nila F Moeloek dan Koordinator Riset dan Kajian FKI Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, terhadap 500 anak SD di Jakarta. Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif FKI, Prof. Nila F Moeloek menjelaskan penyebab mayor gangguan memori kerja (working memory) pada anak SD ialah kurangnya asupan zat gizi makro.

Fakta tersebut ditemukan melalui penelitian yang dipimpin Direktur Eksekutif FKI, Prof. Nila F Moeloek dan Koordinator Riset dan Kajian FKI Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, terhadap 500 anak SD di Jakarta.

BACA JUGA: Anak Berkebutuhan Khusus di Kitty Centre Dapat Bantuan Asupan Gizi

Penelitian ini mencatat, 28% dari anak SD yang diteliti, tidak mendapatkan asupan energi cukup, dan lebih dari 63% kekurangan karbohidrat.

Akibatnya, anak-anak tersebut mengalami gangguan working memory, yang secara langsung berdampak pada kemampuan untuk konsentrasi, memproses, dan menyimpan informasi saat belajar.

BACA JUGA: Budayakan Hidup Sehat, Ajinomoto Edukasi Asupan Gizi & Bijak Garam

Nila F Moeloek menjelaskan fakta yang bisa dihubungkan secara medis yakni, banyak anak SD tak cukup makan, sehingga asupan gizi makro tidak tercukupi.

"Padahal asupan gizi makro ini penting sekali karena langsung dipakai tubuh dan otak sebagai energi untuk aktivitas, berpikir, bermain, dan belajar," ujar Nila saat ditemui di kawasan Hang Lekir, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

BACA JUGA: Nasi Kotak di Piala AFF 2020: Asupan Gizi Kurang, PSSI Beri Lauk Tambahan

Eks Menteri Kesehatan tersebut menilai permasalahan kurangnya asupan gizi pada anak ini mesti ditindak segera.

Program intervensi gizi yang menyeluruh dan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama pemerintah.

Program pemberian makan siang bergizi di sekolah juga dapa menjadi salah satu potensi solusi, selama dijalankan dengan baik.

Namun, perlu dipastikan bahwa makan siang gratis harus dikonsumsi habis di sekolah oleh semua murid.

Menurut Nila, memperbaiki status gizi anak Indonesia harus menjadi prioritas nasional untuk membangun generasi penerus yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di kancah global.

"Jadi, kalau memang makan tidak cukup, maka energinya juga tidak tersedia untuk belajar dan bermain di sekolah," imbuhnya. (mcr31/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asupan Gizi Seimbang Bisa Jaga Imunitas Saat PPKM Darurat


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler