jpnn.com, KAIRO - Pengaturan sedang dibuat untuk membantu sebanyak 20.000 turis Ukraina yang terdampar di sejumlah resor Mesir untuk terbang kembali ke Eropa, kata pejabat Kedutaan Besar Ukraina di Kairo, Kamis.
Pejabat itu menambahkan bahwa banyak di antara mereka yang siap menuju Ukraina untuk melawan pasukan Rusia.
BACA JUGA: Wamenhan Beber Peran Prabowo dalam Proses Pemulangan 80 WNI dari Ukraina
Wisatawan yang diperkirakan berjumlah 17.500 hingga 20.000 orang sebagian besar berada di resor Laut Merah Mesir, Sharm el-Sheikh dan Hurghada, dan beberapa yang berada jauh di Selatan di Marsa Allam.
Beberapa telah terbang atas kemauan mereka sendiri, tetapi kedutaan tengah bekerja dengan otoritas Mesir dan perusahaan pariwisata untuk mengatur kepulangan ke negara-negara tetangga Ukraina, kata Wakil Kepala Kedutaan Yevhen Zhupeyev.
BACA JUGA: Ini 5 Negara yang Menentang Resolusi PBB Terkait Invasi Rusia ke Ukraina
“Banyak dari mereka menelepon, bersedia untuk kembali dan meminta untuk mengembalikan mereka agar bisa melawan tentara Rusia,” kata Zhupeyev.
Dia menambahkan kedutaan hanya mengatur kepulangan ke negara-negara ketiga.
BACA JUGA: Hanya 5 Negara yang Tolak Resolusi PBB Terkait Invasi Rusia ke Ukraina
Mesir mengizinkan warga Ukraina untuk tinggal di hotel-hotel bintang tiga secara cuma-cuma selama yang mereka butuhkan, kata Shupeyev.
Mesir memiliki hubungan erat dengan Rusia tetapi memilih untuk mengutuk Rusia dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Kami mengharapkan negara-negara Eropa untuk memberikan kami lampu hijau untuk menerima mereka,…para sekutu kami di sana agar menemukan bandara yang dapat menerima warga Ukraina dari Mesir,” katanya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil