Asyik Berpose di Tengah Penggusuran, Anak Buah Ahok Panen Kecaman

Jumat, 02 September 2016 – 08:30 WIB
Anggota Satpol PP dan PNS DKI asyik berfoto dengan latar penggusuran di Rawajati, Kamis (1/9). Foto: int

jpnn.com - JAKARTA - Aksi sejumlah PNS DKI dan Satpol PP yang asyik foto-foto dengan latar penggusuran kawasan Rawajati memantik reaksi publik. Banyak yang menyayangkan. karena terkesan mereka merayakan penggusuran rumah ratusan warga tersebut.

Foto ini diambil di rel kereta dekat stasiun Duren Kalibata, persis bersebelahan dengan lokasi penggusuran yang terletak di RT 09 RW 04, Pancoran, Jakarta Selatan. Di background foto terlihat reruntuhan dan puing-puing rumah warga yang baru saja diluluh-lantahkan petugas. Foto ini kemudian beredar lewat aplikasi Whatsup.

BACA JUGA: Kejagung Terus Bongkar Korupsi Kegiatan Pengendalian Banjir Jakarta

Sebelumnya, Pemkot Jaksel menggusur bangunan yang dihuni 160 jiwa dari 60 kepala keluarga tersebut. Warga sempat sholat dhuha di jalanan untuk menghadang Satpol PP. Kericuhan tak terhindarkan saat puluhan warga menghadang petugas di mulut perkampungan. Aksi dorong tak terhindarkan. Warga yang memegang kayu dan bambu memukuli petugas. Batu-batu berterbangan. Petugas berseragam dan bertameng terlihat hanya menangkis serangan warga dan sesekali melawan mereka.

Tiga anggota Satpol PP dan dua orang warga terluka. "Ada tiga anggota kita terluka kena lemparan botol dan batu, saat ini sedang dirawat di RS terdekat. Sementara dari warga ada dua orang. Padahal kita sudah persuasif sekali," kata Ujang Harmawan, Kasatpol PP Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Gahar...Utang Tak Dibayar, Ibu Rumah Tangga Lakukan Pengeroyokan

Diceritakan Ujang, sebelumnya warga dan petugas hanya melakukan pembicaraan. Namun, ada provokator yang memancing kericuhan. Tapi hal tersebut bisa langsung diredam. "Dua orang diamankan polisi yang diduga sebagai provokator," sambungnya.

Menanggapi beredarnya foto ini, Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif mengaku miris dan geregetan. "Mungkin mereka beranggapan habis menang perang, jadi wajah-wajahnya terlihat gembira. Padahal gara-gara penggusuran itu, ratusan warga kehilangan tempat tinggalnya," ungkap Syarief sedih.

BACA JUGA: Politikus PDIP: Eling dong Ahok

Politikus Gerindra yang terjun langsung ke lokasi penggusuran ini gagal menghadang alat berat yang meluluhlantakkan puluhan rumah warga. Bahkan saat kericuhan pecah antara warga dengan Satpol PP, Syarif mengaku terkena pukulan petugas.

Di jagad Twitter, sejumlah akun juga mengungkapkan kemarahannya melihat foto ini. "Serdadu ala Kenil suruhan Ahok menggusur warga kawasan Rawajati," cuit @qtrix sembari memposting foto tersebut.

Sejumlah tweeps lainnya keras memprotes penggusuran tersebut. Yang cukup ramai adalah cuitan tentang nasib veteran bernama Ilyas Karim yang ikut tergusur.

"Di antara 70 rumah di Rawajati yang diratakan Ahok adalah rumah Kakek Ilyas, pengibar bendera Pusaka di tahun 1945," cuit @rumahakal disamber @rendranila. "Rumah Penggendong Megawati Turut Digusur di Rawajati."

Akun @EddieFisher5 turut menimpali dan menamahkan foto Ilyas Karim tengah tertunduk lesu. "Veteran perang Letkol (Purn) Ilyas Karim tertunduk lesu seusai rumahnya dibongkar petugas di Rawajati," cuitnya diamini @imamabiaufa. "Pak Ilyas, sang veteran kini berhadapan dengan anak bangsa sendiri. Miris," kicaunya sembari menautkan foto Ilyas tengah berhadapan dengan Satpol PP.

Akun @mhmfikri lebih sedih lagi. "Piagam Veteran dan Ember..." cuitnya disertai foto piagam veteran Ilyas yang ditaruh di ember berwarna hijau.

Namun, selain ratusan cuitan bernada mengecam kepada Ahok, ada pula yang mendukungnya. Bagi para pendukung Ahok, aturan harus tetap ditegakkan.

"Relokasi ex #Rawajati ke Rusun Marunda aktivis anggap Hina, tetapi menempati bantaran rel yang kumuh mereka anggap lebih layak, sontoloyo," sindir @kangdede78 disambut @singgihwidiyas. "Dengan semakin dekatnya Pilkada, saya rasa Gubernur yang satu ini memang bukan mau cari suara. Dia hantam semua yang memang salah di Rawajati."

Akun @alitzabidi menilai Ahok mempertaruhkan elektabilitasnya. "Ahok mempertaruhkan elektabiliatasnya dengan tangisan warga Rawajati," disambut @antonsapto yang setuju dengan penggusuran tersebut. "Kesemrawutan Jl. Rawajati Barat bakalan tinggal sejarah, segera kembali jadi jalur hijau... BRAVO AHOK!"kicaunya diamini juga oleh @awemany. "Hukum harus ditegakkan. Demikian juga ketertiban. Saya tidak bisa menyalahkan Ahok atas apa yang terjadi di Rawajati,"

Terpisah, Wagub Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menuding anggota DPRD DKI, Syarief dan sejumlah aktivis berupaya melakukan politisasi dalam kasus penggusuran Rawajati. "Biasalah. Itu kan dipolitisasi itu biasa," kata Djarot di Balaikota DKI Jakarta.

Djarot mengklaim, penggusuran sudah berlangsung manusiawi. Karena warga telah disediakan tempat tinggal di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara. "Ya itu kan peruntukannya untuk ruang terbuka hijau. Sebelum penggusuran sudah disosialisasikan terus menerus. Jadi penggusurannya tidak semena-mena dan sangat manusiawi menurut saya," tambahnya.

Selain itu, Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan DKI juga memfasilitasi proses perpindahan sekolah yang dekat dengan Rusunawa Marunda. 

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan, pihaknya tak tutup mata terhadap mata pencarian warga Rawajati. Nantinya akan ada kios di pasar agar mereka dapat kembali berdagang. "Sebagian ditaruh di pasar kan, PD Pasar Jaya kita kan juga banyak mengusir orang sekarang. Jadi kalau kamu punya kios lebih dari satu, kecuali kayak yang butuh dua, kita akan usir," ungkap Ahok.

Ahok menambahkan, tak akan ada syarat khusus agar warga mendapatkan kios. Namun, Ahok belum tahu pasar mana saja yang nantinya akan menjadi lokasi relokasi (RM/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarot Tuding Anak Buah Prabowo Mempolitisasi Penggusuran Rawajati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler