jpnn.com, MAGETAN - Angin puting beliung menerjang Magetan, Jatim, Sabtu (28/10) petang. Samini, 48, Warga Dusun Banteran, Desa Tapak, Panekan, rumahnya berantakan diterjang bencana alam itu.
Saat itu, Samini dan ketiga anaknya menonton sinetron televisi. Saat sedang bersantai di ruang keluarga, tiba-tiba angin puting beliung datang menerjang rumahnya. Suasana mencekam.
BACA JUGA: Puting Beliung 3 Menit, Rumah Langsung Hancur
Akibatnya, bagian dapur ambruk. Dinding bambu, usuk atap, dan pecahan genteng berhamburan.
‘’Dua ekor kambing saya juga terluka terkena material yang roboh itu,’’ ungkap Samini kemarin (29/10).
BACA JUGA: 3 Angin Puting Beliung Muncul Bersamaan di Kepulauan Seribu
Dia mengungkapkan, angin puting beliung itu hanya berlangsung kurang dari lima menit sekitar pukul 17.00.
Namun, suaranya terdengar bergemuruh saat berputar-putar menggasak tanaman di kebun samping rumah.
BACA JUGA: Korban Angin Puting Beliung Berharap Bantuan Pemerintah
Pun beberapa pohon cengkih dan rambutan di lokasi itu tumbang. ‘’Lalu terdengar dentuman keras dari arah dapur. Saya dan anak-anak menangis ketakutan,’’ katanya.
Samini kemudian berlari menuju rumah Saitun dan Sainem, ayah dan ibunya, yang berada tepat di belakang rumahnya.
Setibanya di sana, kondisinya tidak jauh berbeda. Separo genteng atap ruang tamu jatuh berhamburan di bawah. Sedangkan orang tuanya bersembunyi di kamar sembari menangis. ‘’Saat kejadian itu keduanya memasak di dapur,‘’ ujarnya.
Samini menyebut, pasca-kejadian itu keluarganya memilih tidak pulang ke rumah. Mereka menginap di rumah orang tua. Anak-anaknya pun masih trauma hingga nyaris semalaman tidak tidur.
‘’Saya harap ada bantuan untuk memperbaiki dapur rumah dan memulihkan psikologis anak saya. Soalnya, suami saya jarang pulang karena kerja di Lamongan,’’ pintanya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Fery Yoga Saputra menyatakan, tercatat ada tujuh rumah yang terkena sapuan angin puting beliung.
Namun, kerusakan parah hanya menimpa rumah Samini. Sedangkan lainnya cuma bagian atap rusak dan gentengnya melorot.
Selain bangunan, hembusan angin itu juga mengakibatkan belasan pohon tumbang. ‘’Kalau yang rusak ringan langsung diperbaiki dan gentengnya diganti baru,’’ katanya.
Fery menjelaskan, Kecamatan Panekan memang merupakan wilayah rawan angin kencang. Pun merupakan jalur angin puting beliung.
Dia mengimbau warga desa lainnya waspada karena angin kencang masih berpotensi terjadi menjelang peralihan musim kemarau ke penghujan. ‘’Kami berikan sejumlah bantuan berupa kebutuhan dasar rumah tangga,’’ ucapnya.
Sementara itu, Sekdes Tapak Doris Kristiawan menjanjikan pemerintah desa akan memberikan bantuan kepada keluarga Samini. Yakni, berupa sembako dan perenovasian bangunan.
Sedangkan bantuan dalam bentuk tenaga dan material masih perlu dikoordinasikan dengan kepala desa. Rencananya bantuan itu akan diambilkan dari pos biaya tidak terduga dalam APBDes.
‘’Desa sini memang sering terjadi angin, tapi sejak 1980-an baru kali ini berdampak kerusakan parah,’’ sebutnya. (cor/isd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OKI dan Lubuklingau Diterjang Puting Beliung, Warga Panik
Redaktur & Reporter : Soetomo