jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PWI Atal S Depari mengatakan momentum Hari Pers Nasional (HPN) 2022 mendatang termotivasi melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Menurutnya, HPN bukan sekadar ajang silaturahmi insan pers nasional melainkan juga kepedulian terhadap masyarakat Indonesia yang lebih baik.
BACA JUGA: Bahas Teknis Kegiatan HPN 2022, Auri Jaya Bertemu Menteri Siti Nurbaya
Berkenaan dengan peringatan HPN tahun ini yang dipusatkan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Atal mengaku telah beberapa kali terlibat diskusi dengan jajaran Pemerintah Daerah (Pemda).
"Kami menangkap ada kegelisahan," ungkap Atal di acara Focus Group Discuss Pertambangan Seri I yang digelar hybrid dari Sekretariat PWI Pusat, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (10/1).
BACA JUGA: Sultra jadi Tuan Rumah, HPN 2022 Bakal Punya Hal Spesial
Menurutnya, pemda yang menjadi daerah penghasil tambang khususnya merasa gelisah dengan terbitnya UU Minerba No 3 tahun 2020 yang merupaka revisi dari UU No 4 Tahun 2009.
Pasalnya, undang-undang yang baru tidak lagi melibatkan pemda dalam konteks penguasaan pertambangan minerba. Kewenangan itu telah ditarik sehingga tersentralisasi ke pemerintah pusat.
BACA JUGA: HPN 2022: Menteri Siti Nurbaya Ajak PWI Dukung Agenda Lingkungan Hidup & Mitigasi Iklim
"Kata mereka kalau begitu kami (pemda, red) dapat apa, padahal tambang di wilayah kami," ungkap Atal.
Oleh karena itu, lanjut Atal, isu di sektor energi pertambangan, sumber daya mineral, menarik perhatian PWI.
Disamping itu, Presiden Joko widodo (Jokowi) dalam berbagai kesempatan sering menyampaikan pernyataan terkait urgensi transisi energi dengan skenario dan perhitungan kecil, yang terutama dipicu oleh perubahan iklim.
Menurut Jokowi, skenario dan kalkulasi detail diperlukan karena permasalahan seputar transisi energi akan dibawa dalam pembahasan forum G20 Oktober 2022 di Bali.
Sehingga, Atal menilai masalah transisi energi maupun pengelolaan tambang Indonesia serta UU Minerba baru bukan masalah yang sederhana.
"Dampaknya luas dan kompleks, maka dari itu kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi keterlibatan para pakar dalam pelaksanaan seminar nasioal pertambangan," jelas Atal S Depari.
Melalui penjelasan para ahli, Atal yakin akan lahir buah pemikiran cerdas dan solusi yang bermanfaat untuk mewujudkan Indonesia dan keanekaragaman potensi SDM yang di miliki.
Sehingga, butir-butir rekomendasi yang lahir dari SGD di Jakarta dan seminar nasional di Kendari pada bulan Februari nanti akan diserahkan langsung kepada Presiden pada puncak HPN sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan.(mcr28/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu