Atap Ruang Guru SDN Ditutup Terpal

Sabtu, 17 Maret 2018 – 06:28 WIB
Ruang guru SDN 5 Gendingan ditutupi dengan terpal. Foto: Loditya Fernandez/Radar Ngawi

jpnn.com, NGAWI - Pohon jati yang dihantam angin puting beliung telah menimpuk atap bangunan SDN 5 Gendingan, Widodaren, Ngawi, Jatim, Rabu (14/3).

Akibatnya, ruang guru di SDN tersebut kini terpaksa beratap terpal. Perbaikan ruangan yang merangkap penyimpanan perabot dan perlengkapan sekolah itu belum dipastikan kapan dilakukan.

BACA JUGA: OKI dan Lubuklingau Diterjang Puting Beliung, Warga Panik

Lantaran belum ada kata sepakat antara Perhutani Ngawi, LMDH, dan warga penggarap lahan.

‘’Sengaja kami tutup terpal agar air tidak masuk ke dalam, saat hujan,’’ kata Kepala SDN 5 Gendingan, Mustaqim.

BACA JUGA: Rumah Warga Rusak Dihantam Puting Beliung

Mustaqim mengatakan kejadian itu tak hanya membuat atap bangunan ruang guru jebol. Sejumlah buku dan perabotan lainnya basah akibat terkena guyuran air hujan.

Meski begitu, ruang itu masih difungsikan. Hanya, barang-barang yang berada di bawah atap yang jebol disisihkan ke lokasi yang lebih aman.

BACA JUGA: Diterjang Angin Puting Beliung, 20 Rumah Rusak di Batam

‘’Masih digunakan (ruangan guru, red), cuma perabotan dan meja yang digeser ke sisi yang lebih aman, ’’ tambahnya.

Mustaqim mengatakan pihaknya sudah membuat surat permohonan penebangan dua pohon jati lainnya. Sebab dia khawatir terjadi pohon tumbang susulan.

Mengingat dua pohon jati itu berada di lahan yang sama dengan pohon jati yang tumbang pada Rabu (14/3) lalu. Surat tersebut dibubuhi tandatangan beberapa warga lainnya yang rumahnya rawan tertimpa pohon. ‘’ Kondisinya juga membahayakan, ’’ imbuhnya.

Kepala Sub Seksi Komunikasi Perusahaan (KSSKP) Perhutani KPH Ngawi Sugiono, mengatakan tiga pihak ikut bertanggung jawab dalam memperbaiki atap bangunan ruang guru.

Mereka yakni perhutani Ngawi, lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan warga pemilik lahan.

‘’Bibitnya dari perhutani yang nanam LMDH, tapi memang di PKS (Perjanjian Kerja Sama, Red) ada tiga pihak yang terlibat, ’’ katanya.

Sugiono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan LMDH dan pemilik lahan lokasi penamanan pohon jati. Itu dilakukan untuk membicarakan ganti rugi kerusakan bangunan SDN 5 Gendingan.

Hanya saja opsi kesepakatan belum lahir, kendati muncul wacana ketiga pihak diminta urunan. ‘’ Masih dipelajari disesuaikan dengan asal-usul dan perjanjiannya, ’’ tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, angin puting beliung menerjang Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Ngawi sekitar pukul 17.30, Rabu (14/3).

Kejadian tersebut membuat dua rumah dan satu bangunan sekolah rusak di bangian atap. Itu setelah atap bangunan tertimpa pohon yang tumbang usai diterjang angin putting beliung.

Kerusakan rumah terjadi di Dusun Kedungprawan. Tepatnya rumah milik Mundio dan Suwarno.

Sedangkan kerusakan sekolah dialami SDN 5 Gendingan di Dusun Gendingan Kidul. Kerusakan meliputi jebolnya atap ruang guru. (odi/pra)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembok Supermarket Roboh, Tujuh Orang Terluka Parah


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler